Wednesday, January 25, 2006

Study to India


India adalah negara besar ketujuh dan mempunyai penduduk nomor dua terbanyak di dunia. India berada di Asia Selatan, dikellilingi oleh Pakistan, Afghanistan, China, Bhutan, Myanmar dan Bangladesh. Sedangkan batas lautnya terdiri dari Samudera Hindia, Laut Arabia dan Teluk Bengala.
Daratan India terbagi atas tiga macam, yakni daerah geografis, daerah pegunungan Himalaya, dan daratan rendah, yang dibentuk oleh sungai Indus-Gangga-Brahmaputra. Dan disebelah selatan terdapat semenanjung daratan tinggi Dekkan. Indonesia sendiri diartikan sebagai indo (India), sia (kepulauan) = kepualan-kepulauan India


India mempunyai beberapa macam aliran sungai. Yaitu, sungai yang bersumber di pegunungan Himalaya seperti sungai Gangga dan Brahmaputra yang bersumberkan salju mencair. Dan sungai-sungai yang terdapat di semenanjung seperti sungai Godavari, Krishna dana Mahanadi, dan sungai yang berada di daerah pesisir.

India kaya dengan berbagai macam flora dan fauna seperti di negara lainnya. Dan ada juga yang khusus yang tidak terdapat di negara lain.

Iklim dan cuaca pada setiap wilayah di India berbeda-beda. Di daerah pesisir mempunyai iklim dan cuaca yang seragam sepanjang tahun layaknya di Indonesia. Meskipun demikian ada beberapa wilayah di India yang mempunyai iklim dan cuaca yang nyaman, seperti kota-kota di wilayah utara dan Bangalore di sebelah selatan. Selain daripada wilayah tersebut, hampir semua daerah akan terasa sangat panas pada musim panas dan sangat dingin di musim dingin.

Secara umum, iklim dan cuaca di India bisa dibagi sebagai berikut :
1. Bulan Maret sampai dengan Juni adalah musim panas
2. Bulan Juli sampai dengan Oktober adalah musim hujan
3. Bulan November sampai dengan Februari adalah musim dingin

Dalam bidang pertanian, berbagai hasil pertanian diproduksi setiap tahunnya dan hal ini memberikan surplus produksi pangan. Industri perternakan dan perikanan juga berkembang dengan baik. Untuk saat ini, India telah mengembangkan areal perindustrian yang cukup bagus. Sebagai hasilnya, India saat ini termasuk dalam lima besar Negara industri di dunia. India telah berhasil memproduksi berbagai macam hasil industri dan barang kebutuhan pokok. Selain itu, India juga telah berhasil dalam usahanya untuk mengembangkan riset dalam bidang sains dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berhasilnya India dalam memanfaatkan tenaga nuklir demi perdamaian. Begitu juga halnya dengan riset di bidang ruang angkasa dan satelit. Riset di bidang teknologi komunikasi serta dalam bidang bioteknologi. India juga merupakan negara terbesar ketiga dalam penyediaan sumber daya manusia dalam bidang sains dan teknologi. Beberapa ilmuwan besar India, seperti peraih penghargaan Nobel C.V Raman, Homi Baba, J.C Bose, Satyen Bose, Hargovind Khorana, S.Chandrasekhar dan beberapa tahun yang lalu Amartya Sen (peraih hadiah Nobel dalam bidang ekonomi), telah berhasil mendapatkan penghargaan baik di India maupun di luar.

Dalam sejarahnya, India merupakan daerah yang mempunyai berbagai macam kebudayaan yang kontinu selama 5000 tahun. Kebudayaan di lembah Indus (3000 SM s/d 1500 M) telah diikuti dengan zaman Vedic, yang berbahasakan Sansekerta, (1500 SM s/d 500 SM). Kerajaan pertama di India, Kerajayaan Maurya, dimulai oleh Chandragupta Maurya (274 – 237 SM). Kerajaan-kerajaan setelah raja Asoka dipimpin oleh raja-raja seperti Gupta, Pratihara, Pala, Chalukya, Chola dan dinasti keluarga Pandya. Keadaan ini diikuti oleh zaman kekuasaan Islam pada sekitar abad ke-9 M dan diikuti dengan kedatangan bangsa Eropa, terutama bangsa Inggris, pada abad ke-17 M.

Pada tanggal 15 Agustus 1947, India memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Sebagai negara yang merdeka, India mengambil sistem parlementer sebagai sarana pemerintahan dengan beberapa negara bagian dan memproklamirkan diri sebagai Negara Republik Demokratik.

India dibagi menjadi 27 negara bagian dan 7 wilayah kesatuan. Negara-negara bagian tersebut mempunyai kekuasaan otonomi sendiri yang cukup luas. Sedangkan wilayah-wilayah kesatuan dipimpin langsung oleh Presiden melalui kepala pemerintahan yang ditunjuk. Pada tingkat desa, India mempunyai sistem pemerintahan yang dikenal dengan Panchayati Raj dimana hal ini adalah satu sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan independen bagi satu daerah untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan program kerja dalam tingkat wilayah atau distrik, blok dan desa. Semua orang dewasa mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam politik.

Bendera nasional India berbentuk horizontal dan mempunyai tiga warna. Kuning tua di bagian atas, putih di tengah dan hijau tua di bagian bawah. Dan semuanya dalam ukuran yang sama pula. Tepat di bagian tengah bendera, di atas warna putih, terdapat satu gambar roda, gambar yang terdapat pada abakus di segel Singa Sarnath Raja Asoka.

Lagu Jana-Gana-Mana, yang dikarang oleh seorang komposer besar Rabindranath Tagore, ditetapkan oleh Dewan Konstituante sebagai lagu nasional India pada tanggal 24 Januari 1950. Bahasa Hindi adalah bahasa resmi pemerintahan. Kemudian bahasa Inggris dijadikan bahasa kedua yang juga dipakai sebagai bahasa penghubung atau bahasa administratif pemerintahan. Selain itu ada sekitar 16 bahasa lainnya selain Hindi dan Inggris yang ditetapkan di dalam undang-undang sebagai bahasa resmi yang boleh dipakai dalam pelaksanaan pemerintahan di negara-negara bagian.

India mempunyai masyarakat dan budaya yang beragam yang tersebar di seluruh pelosok negeri, tetapi mempunyai hubungan yang seimbang dan harmonis antara satu dan yang lain. Sedangkan sikap-sikap masyarakat yang muncul, merupakan cerminan dari agama, kepercayaan dan adat istiadat. Atau dari pengaruh politik dan transfomasi media elektronik.

India adalah sebuah negara sekuler. Penganut agama Hindu dalah kelompok terbesar yang diikuti oleh penganut agama Islam, Kristen, sikh, Budha, Jain dan Parsi. 70 persen dari seluruh penduduk India tinggal di daerah pedesaan dengan bergantung pada pertanian atau agro bisnis kecil. Dengan semakin besarnya daerah-daerah pusat industri dan daerah perkotaan, muncullah kemudian kelas-kelas sosial baru dalam masyarakat, kelas menengah dan kelas pekerja, yang mempunyai susunan sosial dan budaya yang berbeda dan plural.

Dalam bidang seni, terutama dalam bidang seni pahat, arsitektur dan seni lukis, India mempunyai sejarah yang sangat kaya. Arsitektur di Goa Ajanta dan lukisan di dinding Goa Ajanta dan Ellora, candi Khajuraho, seni lukis Mughal dan Rajasthan dan Taj Mahal adalah beberapa contoh dari peninggalan kebudayaan di India. Sejarah dalam bidang seni tari, musik dan drama juga tak kalah eloknya. Tarian-tarian klasik seperti Bharatnatyam, Kathakali, Kathak dan Manmipuri.

Seni kerajinan tangan dan tekstil juga sesuatu yang sangat terkenal sejak dulu. Hasil karya seni ini juga merupakan sarana penyebaran mitos, legenda dan hal-hal yang lain yang merupakan ciri khusus bagi suatu wilayah. Contoh terkenal dari hasil karya seni ini antara lain adalah bordir khas Benggala dan kain sutra dari Varanasi.

Tradisi literatur India terdiri dari peninggalan karya sastra dari bahasa Sansekerta, Prakrit dan Pali. Samhita dan Upanishads adalah dua contoh karya sastra yang berisi tentang sosiologi, filosofi dan agama. Peninggalan tulisan-tulisan ilmiah dalam bidang kedokteran, sains, matematika dan lainnya juga tak kalah majunya. Contoh yang paling utama dalam bidang literatur adalah dua epos besar, Mahabarata dan Ramayana, yang juga begitu terkenal di Indonesia. Bahasa-bahasa yang timbul dari bahasa Sansekerta, seperti bahasa Benggali, Gujarati, Hindi, Marathi juga mempunyai sumbangan yang tak kalah besarnya dalam bidang literatur pada zaman pertengahan. Selain itu, bahasa-bahasa yang muncul dan berkembang dari keluarga bahasa Dravidia, seperti Tamil, Telugu, Kannada dan Malayalam, juga mempunyai sumbangan yang tak kalah pentingnya terhadap karya sastra zaman pertengahan seperti kural, Kawiraja, Ramacarita, Mahabarata versi Nannaya.

Banyak dari cerita-cerita fiksi kuno di India berisi tentang cerita rakyat yang telah diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Hal ini merupakan cerminan dari mitos, legenda, cerita petualangan, anekdot dan lelucon yang kesemuanya itu tak lain merupakan sarana untuk mendidik moral masyarakat. Selain itu juga masih banyak lagi karya sastra yang lain yang dihasilkan pada zaman keemasan Islam di India yang kebanyakan berisi tentang cerita keluarga saja, sejarah, sistem hukum dan filsafat mistis.

Dengan diperkenalkannya sistem pendidikan ala Barat di India sejak abad ke-19, banyak orang India yang menulis dalam bahasa Inggris. Karya-karya mereka mencakup berbagai bidang ilmu seperti cerita fiksi, puisi, filsafat, sosiologi, sejarah, drama, biografi dan seni murni.

Beberapa Hal Penting Untuk Diketahui Bagi Pelajar Asing Tentang Masyarakat India.

Mayarakat Umum
Kebanyakan masyarakat India pada umumnya adalah ramah dan santai. Banyak dari mereka yang berani memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum diminta untuk bicara. Di bis dan kereta api, terkadang bisa dijumpai orang yang mudah diajak bicara. Akan tetapi, di daerah perkotaan dan kota-kota kecil kebanyakan dari mereka lebih sibuk dengan diri mereka sendiri.

Wanita India
Secara umum wanita India hidup dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang konservatif sehingga adalah sesuatu yang sulit bagi mereka untuk memulai pembicaraan dengan orang asing. Seorang pelajar bahkan mungkin akan menemukan bahwa ketika ia mengunjungi satu keluarga India, orang-orang wanita dalam keluarga tersebut akan menghindarkan diri untuk berbicara secara langsung dengannya. Hal ini janganlah dianggap sebagai ketidak ramahan. Mereka juga akan bersikap sama meskipun terhadap orang India yang belum mereka kenal. Namun demikian kaum wanita yang telah menerima pendidikan akan bersikap lain dan banyak dari mereka yang telah menunjukkan bukti kemajuan pendidikan pada beberapa dasawarsa belakangan ini. Mereka akan berani untuk berbicara langsung apabila mereka dikenalkan, akan tetapi tak semua dari mereka bersikap begitu bahkan dikalangan kaum wanita modern sekalipun, mereka terkadang bersikap konservatif dalam beberapa hal. Dia mungkin akan menolak dengan halus apabila dia diajak keluar untuk nonton film. Pacaran adalah sesuatu yang tidak umum di India.
Pakaian
Tidak terdapat satu keseragaman dalam pakaian, gaya berbusana bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain. Di daerah India bagian utara, para lelaki memakai semajam baju piyama yang longgar dan kurta atau baju lengan panjang/pendek, sedang di daerah India bagian selatan dan timur mereka memakai dhoti (sejenis sarung). Kebanyakan para wanita biasanya memakai sari, tapi dipakai dalam bermacam variasi bentuk baju dari satu tempat ke tempat lain. Untuk perkotaan banyak juga yang memakai pakaian yang biasa dipakai oleh wanita-wanita di negeri lain. Wanita Muslimah pada umumnya memakai gamis (pakaian muslimah bercadar layaknya wanita Arab).

Adat dan Kebiasaan
Di India, sebagaimana juga di tempat lain, ada beberapa adat dan kebiasaan dalam pergaulan sosial. Ketika orang saling bertemu mereka biasanya saling menyapa dengan kata “Namaste” dan Assalamu’alaikum (bagi orang Muslim), begitu juga ketika berpisah. Ini dilakukan sambil menempelkan kedua telapak tangan dan mengucapkan kedua kata diatas. Atau dengan bahasa Inggris seperti “Good Morning”, “Good Afternoon” dan “Good Evening”. Para wanita biasanya tidak berjabat tangan dengan lelaki baik Muslimah maupun tidak.

Dewan Penasehat Pelajar Internasional di universitas-universitas India biasanya mengadakan suatu acara kunjungan ke rumah-rumah penduduk. Hal ini adalah salah satu cara yang baik untuk bisa mengenal watak dan kebiasaan masyarakat.

Pendidikan Di India
Sejak zaman dahulu kala India telah menjadi tempat tujuan belajar. Ribuan tahun yang lalu banyak para sarjana besar yang mengajarkan ilmu pengetahuan melalui tulisan-tulisan. Berbagai macam bidang ilmu seperti filsafat, agama, kedokteran, sastra, drama dan seni, astrologi, matematika dan sosiologi diajarkan dan dipelajari. Dan berbagai hasil karya besar telah dihasilkan dari bermacam ilmu ini. Di bawah pengaruh ajaran Budha, pendidikan diperuntukkan bagi semua yang ingin belajar dan berbagai macam institusi pendidikan didirikan di daerah-daerah pusat keagamaan, seperti Nanlada, Vikramshila dan Takshashila (sekarang ada di Pakistan). Nanlada adalah salah satu pusat pendidikan yang paling penting dimana dia tumbuh dan berkembang mulai dari abad ke-5 M sampai abad ke-13 M. hal ini bisa dilihat bahwa pada saat itu terdapat lebih dari 10 ribu pelajar dan guru yang tinggal disitu, termasuk di dalamnya adalah orang-orang Cina, Sri Langka, Korea dan lain-lain.

Pada abad ke-11 M, orang-orang Islam mendirikan institusi pendidikan dasar, madrasah-madrasah, akademi dan bahkan universitas di kota-kota seperti Delhi, Lucknow dan Allahabad, dengan menggunakan bahasa Arab sebagai media belajar dan mengajar. Pada abad pertengahan, interaksi antara tradisi India dan tradisi Islam dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan seperti teologi, agama, filsafat, seni murni, seni lukis, arsitektur, matematika, kedokteran dan astronomi adalah sangat kuat.

Ketika orang-orang Inggris datang dan menjajah India, sistem pendidikan ala Barat juga mulai diperkenalkan melalui para misionoris-misionoris Eropa. Pada tahun 1817, Hindu College didirikan di Calcutta dan Elphinstone Institution didirikan di Bombai (Mumbai). Pada tahun 1857, tiga universitas didirikan di kota Calcutta, Madras dan Mumbai. Kemudian dengan didirikannya universitas-universitas ini, sistem pendidikan ala Barat berkembang secara berangsur-angsur di India. Sekarang, dengan 220 universitas dan ribuan akademi yang diafiliasikan dengannya, 365 sekolah teknik, lebih dari 100 buah sekolah kedokteran, beberapa institut pertanian dan masih banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan dan pusat-pusat riset yang lain dalam berbagai disiplin ilmu. India adalah salah satu negara yang mampu menyediakan sarana pendidikan tinggi yang berkualitas bagi rakyatnya dan juga bagi para sarjana dari berbagai negara di dunia.

Universitas-universitas dan institusi-institusi pendidikan tinggi serta pusat-pusat penelitian di India, sekarang ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi pemerataan ilmu pengetahuan dan penyelidikan dalam bidang sains dan teknologi. Baik dalam bidang seni dan humaniti maupun ilmu-ilmu murni, ilmu-ilmu terapan seperti fisika terapan dan kimia terapan, matematika dan bidang teknologi. Universitas-universitas dan institusi-institusi pendidikan tinggi di India telah banyak membantu untuk merubah status India mejadi negara industri modern dan bertekhnologi maju. Keadaan ini telah menjadikan India sebagai negara panutan dan tempat pelatihan dari banyak negara-negara berkembang lainnya.

Semua ini didukung oleh kesiapan India di dalam mempersiapkan sarana pendidikan yang memadai bagi seluruh rakyatnya. Banyak didirikan pusat-pusat riset dan penelitian yang tidak hanya diperuntukkan bagi sarjana India saja, tetapi juga bagi sarjana-sarjana dari negara lain dengan jalan mengadakan kerjasama dan hubungan baik dengan mereka.

Sistem Pendidikan Tinggi di India
Sebagai pusat-pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, universitas-universitas dan institut-institut di India berfungsi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang independen. Bidang ilmu yang diajarkan juga sangat bervariasi, mulai dari ilmu sastra, ilmu agama, ilmu komputer hingga sampai pada penyelidikan tentang ruang angkasa.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang independen, universitas-universitas ini mempunyai beberapa bentuk yang berbeda. Ada diantaranya yang mempunyai satu struktur pendidikan federal dimana di dalam satu universitas terdapat beberapa fakultas (colleges) dan beberapa jurusan (university department) yang diafiliasikan dengan universitas induk. Biasanya, di fakultas-fakultas (colleges) tersebut hanya memberikan pendidikan pada tingkat S-1 sedang jurusan-jurusan (university department) diperuntukkan bagi jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S-2, S-3 dan penelitian atau riset-riset yang lebih mendalam). Universitas semacam ini memberikan kriteria sendiri dalam usahanya untuk menjaring mahasiswa baru, dan memberikan ujian sendiri bagi para mahasiswa tingkat S-1 dan penganugerahan gelar kesarjanaan.

Selain itu ada juga universitas yang menyediakan sarana pendidikan tinggi pada semua tingkat (S-1, S-2 dan S-3) dari jurusan umum sampai dengan teknik dan kejuruan. Universitas semacam ini tidak mempunyai fakultas-fakultas (colleges) yang berafialiasi dengannya.

Kategori ketiga adalah univesitas-universitas dan institut-institut yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu teknik dan kejuruan pada tingkat S-1, S-2 dan S-3. Selain itu ada juga universitas-universitas ataupun institut-intitut yang hanya memberikan sarana untuk jenjang pendidikan tingkat S-2 dan S-3.

Di sisi lain ada beberapa institut yang menyediakan khusus studi agama Islam yang tidak berafiliasi dengan universitas negeri. Namun terdaftar dan diakui juga tingkat kesarjanaannya di negara-negara Asia Timur, Tengah, Selatan dan Tenggara bahkan luar Asia.

Sistem pendidikan yang berbeda, bermutu dan fleksibel seperti inilah yang telah membuat pendidikan tinggi di India mempunyai satu daya tarik yang kuat bagi para sarjana dan pelajar dari negara lain. Selain itu, biaya pendidikan di India bisa dikatakan relatif murah dan sangat murah apabila dibandingkan dengan biaya pendidikan di Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Hal ini dikarenakan pemerintah India memberikan subsidi yang besar dalam pendidikan. Dan menjadi kebijakan pemerintah pula menstadardkan biaya pendidikan dan buku-buku menjadi murah. Sehingga bagi mereka yang tidak mampu atau mampu sekalipun dapat bersekolah tinggi dan mendapatkan fasilitas yang murah dari kampusnya bahkan juga gratis.

Jurusan Ilmu dan Gelar Akademis yang Ditawarkan

Jenjang Pendidikan Tingkat S-1
Biasanya, pada tingkat S-1, lama masa belajar yang ditempuh adalah tiga tahun untuk bidang ilmu umum seperti bahasa dan sastra, ilmu-ilmu sosial, teologi, agama dan lain-lain. Para mahasiswa yang lulus ujian akhir akan mendapatkan gelar sarjana (S-1). Akan tetapi untuk ilmu-ilmu kejuruan seperti teknik, kedokteran dan farmasi, seorang mahasiswa harus menempuh empat sampai lima setengah tahun masa kuliah.

Jenjang Pendidikan Tingkat S-2 dan S-3
Untuk jurusan sastra, ilmu sosial dan kedokteran, lama pendidikan pada tingkat S-2 adalah dua tahun dengan diakhiri oleh penganugerahan gelar Master. kemudian untuk jurusan teknik dan teknologi hanya memerlukan waktu satu setengah tahun untuk mendapatkan gelar Master. Sedangkan untuk jenjang pendidikan tingkat S-3 memerlukan waktu tiga sampai lima tahun.

Akan tetapi, untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (B.Ed) seorang mahasiswa harus mempunyai gelar sarjana S-1 terlebih dahulu. Selain itu, beberapa universitas dan institut pendidikan tinggi juga memberikan gelar diploma untuk masa pendidikan yang lebih singkat dalam berbagai jurusan seperti teknik, pertanian dan ilmu computer.

Syarat-syarat pendaftaran
Untuk bisa mendapatkan tempat di jenjang pendidikan S-1 di perguruan tinggi di India, seorang pelajar harus sudah menyelesaikan 12 tahun masa pendidikan (dari SD, SMP sampai SMA). Yaitu dengan mendapatkan 60-70% dari total nilai dalam ujian akhir tahun di SMA, MAN dan SMK. Sama halnya India memiliki pendidikan dasar menempuh waktu 12 tahun masa belajar (10+2). Dan seorang murid akan memilih jurusan yang diminati mulai kelas 11, sebagaimana penjurusan yang terjadi di kelas 2 SMA di Indonesia. Untuk bisa belajar di jurusan-jurusan teknik, seorang calon mahasiswa harus memperoleh 75-80% dalam ujian akhir yang berisikan pelajaran-pelajaran seperti Fisika, Kimia, Biologi, Matematika dan bahasa Inggris. Akan tetapi, untuk mendapatkan tempat di jurusan yang lain, persyaratannya tidak terlalu rumit. Selain itu untuk bisa belajar di jenjang pendidikan tingkat S-1 untuk jurusan-jurusan teknik dan kejuruan, para pelajar asing bisa memperolehnya dengan berdasarkan kursi atau quota yang ditentukan seperti yang dijelaskan di dalam buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pihak universitas bersangkutan.

Pada dasarnya, universitas-universitas di India mempunyai kekuasaan yang mandiri dan bebas untuk membuat peraturan-peraturan yang berkenaan dengan kualifikasi penerimaan mahasiswa baru dari negara-negara lain. Persatuan Universitas India (Association of Indian Universities (AIU)) adalah satu badan yang telah didirikan untuk mengatur tentang syarat-syarat pendaftaran di universitas-universitas di India oleh mahasiswa-mahasiswa dari negara lain.

Seorang calon mahasiswa asing yang ingin belajar di India harus menyertakan sillabus pendidikan terakhir yang telah dijalaninya untuk bisa mendaftar. Karena pihak universitas tidak bisa secara langsung menerima seorang calon mahasiswa tanpa harus melihat dahulu sillabus terakhirnya dan menentukan kelayakan gelar yang telah diperolehnya di negara asal. Oleh Karena itu, seorang calon mahasiswa asing yang ingin belajar di India disarankan untuk terlebih dahulu menghubungi kedutaan India (perwakilan pemerintah) di negeri asalnya untuk memperoleh penjelasan akan kelayakan pendaftaran atau dengan mencocokkan gelar yang diperolehnya dengan buku petunjuk yang telah diterbitkan oleh AIU berjudul “Keselarasan Gelar Asing” (Equivalence of Foreign Degree) yang bisa diperoleh dari kedutaan India di negeri asal mahasiswa, atau meminta penjelasan dari :

Evaluation and Information Unit
Association of Indian Universities
AIU House, 16 Kotla Road, New Delhi – 110002 INDIA
'(91-11)3310059, 3312305, 3313390, 3323097, 3321429, 3712435

Evaluation and Information Unit (AIU) akan mengevaluasi kelayakan program akademis yang telah diselesaikan oleh seorang pelajar asing dengan syarat-syarat pendidikan tinggi di India.

Bahasa Pengantar
Sebagian besar universitas di India menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Akan tetapi ada sebagian universitas yang menggunakan bahasa Arab, Hindi atau bahasa-bahasa daerah yang lain sebagai bahasa pengantarnya. Untuk jenjang pendidikan tingkat S-2, bahasa Inggris adalah yang banyak digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa pengantar di semua jurusan sains, teknik dan kejuruan yang lain. Sebagian universitas terkadang juga memberikan persyaratan kepada mahasiswanya untuk mengambil satu program bahasa kedua, baik bahasa lokal atau bahasa asing lainnya.

Badan Kerjasama Kebudayaan India. (Indian Council for Cultural Realtion)

Badan kerjasama Kebudayaan India (ICCR) didirikan pada tahun 1951 dan telah berfungsi semenjak itu menjadi badan yang berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan India di luar negeri dan memperkenalkan kekayaan kebudayaan asing ke India. Oleh karena itulah badan ini telah menjadi sarana yang penting untuk pertukaran kebudayaan internasional.

ICCR juga mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya dalam bidang pendidikan bagi pelajar internasional di India. Ada sejumlah beasiswa yang disediakan bagi pelajar asing untuk belajar di perguruan-perguruan tinggi di India dan institusi-institusi pendidikan tinggi pemerintah lainnya. Penjelasan tentang beasiswa-beasiswa ini bisa dilihat pada halaman selanjutnya. Selain itu, beasiswa-beasiswa ini juga tersedia untuk para pelajar yang berkeinginan untuk belajar tentang musik dan seni tari klasik India, seni lukis dan seni pahat. Sebagai tambahannya perkemahan musim panas dan tur kebudayaan juga diadakan oleh badan ini bagi pelajar internasional untuk memperkenalkan kepada mereka kekayaan seni dan budaya India dan juga untuk memberi kesempatan bagi mereka untuk melakukan kontak antara satu dengan yang lain.

Program-program kebudayaan juga digelar oleh ICCR bagi pelajar internasional pada waktu-waktu tertentu. Keadaan ini bisa memungkinkan bagi mereka untuk memperkenalkan kebudayaan nasional atau daerah di negeri asal mereka dan juga untuk menjalin kerjasama dan penghargaan seni dan kebudayaan antar negara. ICCR juga menjalin kerjasama dengan Badan Penasehat Pelajar Internasional (International Students’ Advisor (ISA)) di universitas-universitas di India demi untuk membantu pelajar internasional dalam berbagai hal mulai dari penyelesaian proses pendaftaran, asrama tempat tinggal sampai kepada permasalahan-permasalahan darurat. ICCR mempunyai kantor pusat di New Delhi dan mempunyai delapan cabang yang tersebar di beberapa negara bagian di India.

Alamat kantor pusat ICCR di New Delhi adalah :
ICCR New Delhi
Azad Bhavan, Indraprastha Estate,
New Delhi – 110002, India
Phone : + (91-11) 3319309 / 9310
Telex : + (91-11) 61860 / 66004
Fax : + (91-11) 371 – 2639 / 8647

------*******----------
The peculiar evil of silencing the expression of an opinion is that it is robbing the human race, posterity as well as the existing generation, those who dissent from the opinion, still more than those who hold it. Freedom of speech and expression has been regarded an indispensable condition for the development of personality. It is the cornerstone of demoracy. The working of democratic institution requires the right of citizen to express his thoughts freely. Any arbitrary curtailment of this right is fatal to the spirit of democracy. It is only through the free expression of opinion that society can benefit. Truth can emerge only through a clash of opinion. No opinion should be suppressed. (Mill)
--------*****------------

Tolerance should be given to all religions that tolerate others, morality and health all persons are equally entitled to freedom of conscience and the right freely to profess, practice and propagate religion (Indian Constitution)
-----------******----------

PELAJAR ASING DENGAN BIAYA SENDIRI

Selain melalui program beasiswa yang ditawarkan oleh ICCR dan pemerintah India, seorang pelajar asing yang berkeinginan untuk belajar di India juga bisa membiayai kuliah dan semua keperluan hidup sendiri. Berikut ini ada beberapa fasilitas yang bisa diperoleh oleh seorang pelajar dan bidang-bidang studi apa saja yang bisa diambil.

Bidang Studi Umum
Seorang pelajar internasional yang datang ke India dengan biaya sendiri, bisa mendaftarkan diri secara langsung di berbagai perguruan tinggi di India untuk jenjang pendidikan tingkat S-1 dan S-2 dan M.Phil untuk bidang ilmu bahasa dan sastra, ilmu-ilmu sosial, sains, perdagangan, pendidikan, hukum dan lainnya. Selanjutnya setelah selesai S-2 atau M.Phil bisa langsung melanjutkan sendiri dalam jenjang Ph.D.

Bidang Seni
Pelajar asing yang ingin mempelajari tentang seni musik dan seni tari klasik India bisa mendaftarkan diri secara langsung di beberapa universitas dan pusat-pusat kebudayaan di India yang menyediakan jurusan-jurusan tersebut baik di jenjang pendidikan tingkat S-1 maupun S-2. Fasilitas untuk melakukan riset dalam bidang-bidang seni tersebut juga tersedia.

Untuk pendaftaran masuk di hampir seluruh universitas di India dalam bidang studi umum dan bidang studi seni, biasanya diadakan pada bulan Pebruari sampai akhir April dari tahun akademik yang akan dimulai.

Program Pendidikan Tingkat S-1 Dalam Bidang Ilmu Kedokteran

Pendaftaran secara langsung oleh pelajar internasional untuk jenjang S-1 di bidang kedokteran di institusi-institusi kedokteran umum di India adalah tidak diperbolehkan. Untuk pelajar asing dari negara-negara berkembang, dimana belum tersedia peralatan kedokteran yang memadai dan modern, ada sejumlah kursi atau quota yang disediakan bagi mereka untuk belajar di jurusan kedokteran umum atau gigi. Jumlah kursi/quota yang tersedia pun berbeda pula. Seorang pelajar yang menginginkan untuk belajar kedokteran tanpa harus melalui jalur ini diharuskan untuk melampirkan berkas pendaftarannya melalui perwakilan pemerintah India di negara setempat atau melalui perwakilan negaranya yang ada di India. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung kepada kedutaan India di Indonesia.

Penutupan pendaftaran adalah pada setiap akhir bulan Pebruari dari tahun akademis yang akan dimulai. Pelamar harus sudah menyelesaikan 12 tahun masa pendidikan dasar (SD-SMP-SMA atau setara dengannya). Selain itu seorang pelajar asing juga bisa mendaftarkan diri secara langsung di institusi-institusi kedokteran swasta yang berada di bawah naungan Badan Kedokteran India dengan konsekuensi untuk membayar biaya pendidikan yang lebih mahal.

Program Pendidikan Tingkat S-2 Dalam Bidang Kedokteran

Seorang pelajar asing yang ingin belajar kedokteran pada jenjang pendidikan tingkat S-2 dengan biaya sendiri hanya bisa mendaftarkan diri pada All India Institute of Medical Sciences, New Delhi dan Postgraduate Institute of Medical Education and Research, Candigarh. Seorang calon mahasiswa harus lulus ujian tulis yang dilaksanakan dua kali dalam setahun. Mereka juga diwajibkan untuk hadir dalam ujian tulis tersebut dan mambayar sendiri semua biaya ujian.

Mereka yang tertarik untuk mendaftarkan diri dengan mengikuti ujian masuk tersebut diharuskan untuk memasukkan lamarannya melalui perwakilan pemerintah India di Indonesia atau melalui perwakilan pemerintah Indonesia di India yang kemudian akan dimasukkan ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Dengan menggunakan lembar pendaftaran dari institusi-institusi yang diminati paling lambat 45 hari sebelum penutupan pemasukan berkas pendaftaran di institusi tersebut.

Surat pernyataan tidak keberatan (No Objection Certificate) atau kesehatan dari Kementerian Kesehatan India adalah wajib untuk bisa muncul di dalam ujian masuk tersebut.

Program Pendidikan Sarjana Farmasi (BPharm)

Pendaftaran di program sarjana farmasi tidak terbuka untuk semua mahasiswa asing dengan biaya sendiri. Namun begitu ada beberapa kursi yang disediakan bagi mahasiswa asing dari negara-negara berkembang. Calon mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri untuk program ini tanpa mengharapkan kursi yang telah disediakan, dianjurkan untuk memasukkan lamarannya ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Melalui perwakilan pemerintah India di Indonesia atau melalui perwakilan pemerintah Indonesia di India sebelum tanggal 28 Pebruari setiap tahunnya.

Seorang pendaftar harus sudah menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun (SD, SMP, SMA) dengan minimal lulus mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi atau Matematika (jurusan IPA) dalam ujian akhir SMA.

Program Pendidikan Tingkat S-1 dalam Bidang Teknik dan Teknologi

Pelajar asing tidak diperkenankan untuk mendaftarkan diri secara langsung untuk program S-1 bidang teknik dan teknologi di universitas-universitas negeri di India. Akan tetapi mereka memperkenankan untuk mendaftar diri langsung di institusi-institusi swasta.

Ada beberapa kursi yang disediakan untuk para mahasiswa asing dalm program S-1 dan diploma dalam bidang teknik dan teknologi untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar dengan biaya sendiri dari negara-negara berkembang.

Calon mahasiswa yang berminat untuk mendaftarkan diri tanpa mengharapkan untuk mendapat jatah kursi yang tersedia, diharuskan untuk memasukkan berkas pendaftarannya ke:
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Melalui perwakilan pemerintah India di negara setempat atau di Indonesia, sebelum tanggal 28 Pebruari setiap tahunnya. Hanya calon mahasiswa yang telah menyelesaikan 12 tahun pendidikan dasar dengan Fisika, Kimia dan Matematika (jurusan IPA) yang diperbolehkan untuk mendaftar.

Program Pendidikan Tingkat S-2 dan S-3 dalam Bidang Teknik dan Teknologi

Tidak disediakan jatah kursi bagi mahasiswa asing dengan biaya sendiri dalam bidang teknik dan teknologi di tingkat S-2 dan S-3. Mereka yang ingin mendaftar untuk jenjang ini diharuskan untuk memasukkan lamarannya ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Melalui perwakilan pemerintah India di Indonesia atau melalui perwakilan pemerintah Indonesia di India. Persyaratan yang diperlukan untuk melamar sebagai berikut :
. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai dalam bahasa Indonesia dan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
. Fotokopi paspor yang berlaku (empat lembar pertama)
. Fotokopi ijin tinggal (resident permit) di India atau visa pelajar bagi mereka yang telah berada di India.
. Data pribadi lengkap termasuk alamat koresponden.
. Surat keterangan tidak keberatan (No Objection Certificate) dari departemen pendidikan kementerian bidang pengembangan sumber daya manusia pemerintah India (Department of Education, Ministry of Human Resource Development, Shastri Bhavan, New Delhi, 110001)
. Sebagai tambahan, bagi mereka yang telah mendapatkan gelar kesarjanaannya di India dan ingin mendaftarkan diri untuk jenjang pendidikan S-2 atau S-3 diwajibkan untuk lulus GATE (Graduate Aptitude Test in Engineering).

Institut Teknologi India (Indian Institute of Technology (IIT))

Calon mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri untuk jenjang pendidikan tingkat S-1 di India Institute of Technology harus memenuhi kriteria-kriteria sebagi berikut :

A
Pendaftar harus sudah menyelesaikan 12 tahun masa pendidikan dasar dengan Kimia, Fisika dan Matematika (Jurusan IPA) pada ujian akhir kelas 12 di India, atau
Pendaftar harus sudah lulus ujian di negara asal (Indonesia) yang setara dengan ujian akhir sistem pendidikan 10+2 dengan Kimia, Fisika dan Matematika.

B
Seorang pendaftar harus mendapatkan nilai A paling tidak dua diantara tiga subjek, Kimia, Fisika dan Matematika, dan paling tidak nilai B dalam Matematika, dalam sistem penilaian lima huruf. Pendaftar harus memperoleh paling sedikit 80% dari rata-rata keseluruhan dengan paling sedikit 75% dari setiap mata pelajaran. Semua sistem penilaian selain sistem lima huruf akan dirubah menjadi sistem lima huruf untuk kelayakan pendaftaran. Untuk sistem semester pengambilan nilai rata-rata terakhir atas setiap mata pelajaran akan mengambil jumlah keseluruhan nilai pada semester awal dan semester akhir.

C
Pendaftar juga harus lulus mata pelajaran bahasa Inggris dalam ujian kelulusan dengan nilai minimum 60% atau nilai B dalam sistem penilaian lima huruf.

D
Pendaftar harus sudah melaksanakan tes SAT II dalam bahasa Inggris tulis, Matematika Level C, Fisika dan Kimia. Untuk tes bahasa Inggris, pendaftar juga bisa mengambil TOEFL sebagai penggantinya.


Program Pendidikan Professional (MBA, Hotel Manajemen)

Tidak disediakan jatah kursi bagi mahasiswa asing untuk program-program pendidikan professional seperti MBA, Hotel Manajemen, dsb. Calon mahasiswa asing bisa langsung mendaftarkan diri ke institusi-institusi bersangkutan dengan melihat kepada peraturan-peraturan yang berlaku disana. Lamaran yang sudah lengkap dengan dokumen yang diperlukan bisa langsung dikirim ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Selain itu, surat keterangan tidak keberatan (No Objection Certificate) dari departemen pendidikan, kementrian bidang pengembangan sumber daya manusia pemerintah India (Department of Education, Ministry of Human Recource Development, Shastri Bhavan, New Delhi 110001) juga diperlukan.







Monday, January 23, 2006

Study to USA

SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
Amerika Serikat

Pendidikan Dasar dan Menengah
Sistem pendidikan di Amerika Serikat (AS) mencerminkan ciri dari sistem pemerintahan di sana yaitu federal dengan desentralisasi melalui pemerintahan negara-negara bagian (states). Penanggung
jawab utama sistem pendidikan di sana adalah departemen pendidikan pemerintah federal di Washington D.C, namun kegiatan sehari-hari didelegasikan penuh kepada pemerintah setiap negara bagian yang kemudian mendelegasikannya lagi kepada Kantor Pendidikan Distrik (Public School District), dan kepada badan-badan
penyantun college dan universitas.

Tugas dari Local Public Sschool Districts adalah mengawasi sekolahsekolah dasar dan menengah milik negara dalam kawasan sebesar kota atau desa. Pada setiap district ini, badan pembuat kebijakan tertinggi adalah Board of Education atau School Committee yang anggotanya biasanya dipilih secara berkala, setiap dua atau tiga tahun, oleh para pemilih yang berada dalam wilayah School Districts itu. Untuk menjadi calon anggota School Districts ersebut, seseorang tidak perlu memiliki kualifikasi pendidikan atau profesional tertentu. Yang terpenting adalah si calon adalah warga di daerah yang menjadi cakupan School Districts tersebut dan mempunyai kepedulian akan aju mundurnya Sistem pendidikan di daerahnya. Keberadaan School Districts ini (semacam rayon, kalau di ndonesia) sangat memudahkan penduduk AS termasuk pendatang seperti mahasiswa asing untuk menempuh ndidikan yang bermutu karena terus dijaga kwalitasnya oleh School District, murah (tidak ada uang sekolah dan ebagian besar fasilitas belajar dijamin), dan aman (letak sekolah tidak jauh dari rumah, sehingga keberadaan siswa lebih mudah diawasi). Selain pemerintah, organisasi swasta dan kelompok keagamaan juga boleh membuka sekolah dasar dan sekolah menengah di semua negara bagian. Sekolah-sekolah swasta ini tidak terkait dengan School Districts setempat, dan memperoleh kebebasan dalam mengembangkan sistem pendidikan yang erbeda dengan yang telah ditetapkan pemerintah negara bagian. Boarding school (sekolah dengan sistem asrama) adalah salah satu contoh dari jenis sekolah yang dibuka organisasi swasta atau keagamaan. Sekitar 50%
sekolah-sekolah swasta di AS dimiliki oleh gereja Roma Katolik, dan 30% lagi dibuka oleh berbagai kelompok keagamaan yang lain.
Pendidikan S-1
Seperti halnya pendidikan dasar dan menengah, penyelenggaraan pendidikan tinggi di AS juga dilakukan oleh pihak pemerintah negara bagian dan organisasi swasta/keagamaan. College atau universitas yang dimiliki pemerintah mempunyai konsep yang berbeda dengan universitas negeri di Indonesia yang mengacu langsung kepada Depdikbud di Jakarta. Sampai tingkat tertentu, universitas-universitas pemerintah di AS mempunyai kebebasan dalam menjalankan organisasinya sehingga kadang-kadang agak sukar dibedakan apakah universitas tersebut milik negara atau milik swasta 100%.

Setiap universitas milik pemerintah bebas mencari sumber dana sendiri baik dari proyek-proyek penelitian, donasi, ataupun kegiatan-kegiatan lainnya. Bahkan mereka juga dapat menentukan berapa besar uang sekolahnya (tuition) per semester berikut iuran-iuran kegiatan (fees) lainnya. Akan tetapi, penentuan besarnya tuition and fees tersebut harus mendapat persetujuan badan penyantun universitas tersebut. Di setiap negara bagian, biasanya ada Higher Education Board yang terdiri dari tokoh-tokoh pemerintah dan swasta, yang berwenang memberikan persetujuan akan perubahan tuition and fees suatu universitas. Meskipun pihak pimpinan
universitas sudah setuju untuk menaikkan tuition and fees, kalau Board tidak setuju maka secara hukum kenaikan tidak dapat dilaksanakan. Selain itu, Board juga bertugas untuk memperjuangkan kenaikan anggaran bagi universitas-universitas milik pemerintah tersebut kepada pemerintah negara bagian (kantor gubernur).

Secara umum, Sistem pendidikan tinggi di AS dapat dibedakan atas University dan College. University pada umumnya menawarkan pendidikan undergraduate dan graduate, sedangkan College umumnya lebih berfokus pada pendidikan undergraduate dengan beberapa perkecualian. Di university, istilah College mempunyai arti yang sama dengan Fakultas kalau di Indonesia. Fakultas teknik, misalnya, biasa disebut sebagai College of Engineering, Fakultas Hukum sebagai College of Law dan lain-lain. Istilah College tersebut, seperti telah dijelaskan di atas, hanya berfokus pada pendidikan undergraduate atau dengan kata lain administrasi College hanya mengurusi mahasiswa undergraduate.

Mahasiswa graduate, secara administratif, berhubungan dengan Graduate College (seperti Fakultas Program Pasca Sarjana di Indonesia). Apabila anda seorang lulusan Fakultas Ekonomi di Indonesia dan hendak menempuh studi Master of Economics di AS, maka College yang akan menerima lamaran adalah Graduate College. Graduate College tersebut kemudian akan meneruskan lamaran ke Department of Economics,
dan kemudian Department akan mengembalikannya lagi ke Graduate College untuk membuat keputusan akhir apakah diterima atau tidak. Kalau diterima, secara administratif akan tercatat sebagai mahasiswa Graduate College dan secara akademis akan tercatat sebagai mahasiswa Department of Economics. Khusus untuk pendidikan undergraduate, College dapat dibagi menjadi tiga jenis. Yang hanya disebut sebagai College tanpa embelembel apapun di depannya biasanya menawarkan pendidikan undergraduate penuh selama empat tahun sampai si mahasiswa meraih gelar Bachelor. Umumnya pendidikan di College memakan waktu empat tahun dimana setiap tahun mahasiswa mengalami semacam kenaikan tingkat berdasarkan beban kredit yang diambilnya. Mahasiswa yang baru masuk, disebut freshman, kemudian tahun kedua disebut sophomore, tahun ketiga junior, dan tahun keempat atau terakhir senior. Jenis College lainnya adalah Community College yang umumnya berada di bawah jurisdiksi suatu kota kecil atau desa. Community College lebih ditujukan untuk
pendidikan keterampilan dengan memberikan sertifikat bagi lulusannya.

Lama pendidikannya biasanya dua tahun, dan gelar yang diberikan bagi lulusannya adalah Associate Degree. Meskipun lebih dititik beratkan pada keterampilan, Community College juga membuka jurusan yang umumnya ada di College biasa seperti Engineering, Business, Accounting, Computer Science . Para mahasiswa yang mengambil jurusan-jurusan tersebut, setelah mendapatkan gelar Associate Degree, biasanya bermaksud untuk pindah ke College yang menawarkan gelar Bachelor. Dalam proses perpindahan ini, mereka dapat mentransfer sebagian besar kredit yang telah mereka dapatkan di Community College ke College biasa.
Dengan demikian, mereka masuk ke College biasa langsung sebagai mahasiswa junior dan biasanya membutuhkan dua sampai tiga tahun lagi untuk mendapatkan gelar Bachelornya. Jenis College terakhir adalah Junior College (Juco) yang menyelenggara-kan pendidikan undergraduate selama tiga tahun. Konsep College ini hampir sama dengan Community College, hanya mereka mensyaratkan waktu belajar lebih lama dan ketrampilan yang lebih tinggi. Di Indonesia, mungkin College ini dapat diasosiasikan dengan program D3. Sama halnya dengan Community College, lulusan Juco dapat pindah ke College biasa dengan memindahkan sebagian besar kredit yang sudah didapat.

Pendidikan Pasca Sarjana
Seperti telah dijelaskan di atas, setiap universitas di AS umumnya mempunyai program graduate atau pasca sarjana yang berada di bawah Graduate College. Tidak semua universitas atau jurusan dalam universitas menawarkan program doktor. Banyak jurusan yang hanya menawarkan program master, terutama jurusan-jurusan yang bertujuan mendidik lulusannya sebagai praktisi. Sesuai dengan perkembangan, makin banyak jenis-jenis master yang ditawarkan kepada calon mahasiswa terutama mahasiswa asing.

Sejalan denganm sistem pendidikan yang bebas, persyaratan untuk program S2, waktu penyelesaiannya, dan gelar yang diberikannya pun berbeda-beda. Program master dapat dikelompokkan menjadi master terminal dan
master berkelanjutan. Yang dimaksud dengan master terminal adalah program master berjangka waktu satu tahun dengan orientasi pada aplikasi suatu ilmu dan biasanya hanya berupa kuliah-kuliah tanpa penelitian atau tesis akhir. Lulusan program master terminal ini diharapkan untuk langsung terjun mengaplikasikan ilmunya di profesinya, dan bukan calon mahasiswa doktor.

Apabila si lulusan berniat menjadi calon doktor, maka ia harus mengajukan lamaran kembali untuk program doktornya dan apabila diterima, harus memulai kuliahnya dari nol atau dianggap sebagai mahasiswa tahun pertama master, bukan sebagai lulusan master. Implikasinya adalah adanya kerugian waktu yang dialami si mahasiswa apabila ia berniat menjadi doktor tetapi mengambil program master terminal. Yang dimaksud dengan master berkelanjutan, adalah program master bagi mahasiswa yang memang berniat menjadi doktor. Gelar master diberikan, dengan atau tanpa tesis, setelah mahasiswa menyelesaikan sejumlah kredit tertentu dari seluruh program kuliahnya (biasanya setelah dua tahun). Gelar yang diberikan biasanya adalah MA (Master of Arts). Pada master jenis ini, sejak awal si mahasiswa memang mengajukan lamaran untuk program doktor atau bisa juga seorang mahasiswa program master pindah ke program doktor setelah satu atau dua tahun kuliah, tentu saja dengan mengajukan lamaran baru. Di antara kedua ekstrim di atas, master terminal dan master berkelanjutan, ada kombinasi di antara keduanya. Master jenis kombinasi ini mensyaratkan seorang mahasiswa yang diterima
di program master untuk menyelesaikan semua kuliahnya ditambah master thesis atau master project untuk mendapatkan gelar masternya, dan setelah gelar didapat maka dilakukan evaluasi atas prestasinya selama program master tersebut. Apabila dianggap memenuhi syarat, maka si mahasiswa dapat diterima di program doktor dan tinggal melanjutkan kuliah-kuliah program doktor yang belum ia dapatkan di program master.
Makin derasnya arus mahasiswa asing belajar ke universitasuniversitas di AS, terutama dari Asia Timur dan Tenggara termasuk Indonesia, dilihat pihak pimpinan universitas sebagai peluang untuk menambah pemasukan mereka. Dengan segala kreativitasnya, mereka menciptakan program-program master yang berorientasi pada aplikasi dan khusus ditujukan untuk mahasiswa asing. Biasanya program ini mempunyai embel-embel executive rogram dan uang sekolahnya luar biasa mahalnya. Untuk menyelesaikan program master ini dalam waktu satu tahun diperlukan lebih dari $20,000 hanya untuk tuition dan fees nya. Gelar yang diberikan program master ini biasanya adalah MSc. Para calon karyasiswa yang berlatar belakang dosen atau yang berniat mengambil program doktor disarankan untuk tidak mengambil program seperti ini karena terlalu mahal dan kuliah-kuliah yang diberikan tidak sesuai dengan persyaratan akademis yang diminta dari seorang pengajar atau calon doktor. Persyaratan untuk program master seperti ini biasanya lebih rendah dari program master biasa, baik dari segi PK ataupun TOEFL. Perbedaannya adalah program master eksekutif ini biasanya mensyaratkan pengalaman kerja minimal dua tahun bagi calon mahasiswanya.

Untuk dapat dipertimbangkan sebagai mahasiswa program master di AS, calon mahasiswa dari Indonesia harus memenuhi syarat-syarat administratif dan akademik tertentu disamping mengisi formulir aplikasi dari setiap universitas yang dilamar. Formulir aplikasi biasanya harus diminta langsung dari Bagian Pendaftaran (admission office) universitas yang bersangkutan. Alamat dari universitasuniversitas di AS biasanya tersedia di pusat kebudayaan AS yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Persyaratan akademis pertama program master di AS adalah bahwa para pelamarnya harus memiliki IPK minimal 3.0 selama masa undergraduatenya atau masa program sarjana di Indonesia. Bukti IPK tersebut ditunjukkan dengan salinan ijazah dan daftar nilai (transcript) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris serta telah dilegalisir oleh universitas yang mengeluarkannya. Persyaratan kedua, para pelamar melewati batas minimum dari skor TOEFL (Test of English as a Foreign Language) yang ditentukan masing-masing program master. Setiap universitas, bahkan program dalam suatu universitas, mempunyai syarat TOEFL minimum yang berbeda-beda.
Persyaratan TOEFL minimum tersebut terdapat dalam katalog universitas atau petunjuk pendaftaran mahasiswa baru yang dikeluarkan setiap universitas atau program. Perlu diperhatikan bahwa persyaratan TOEFL minimum ini dapat berubah dari waktu ke waktu sehingga sangat disarankan bagi karyasiswa untuk selalu mengecek informasi terbaru dan tidak bergantung pada informasi dari mulut ke mulut yang mungkin tidak lagi merupakan informasi termutakhir. Nilai yang diminta bervariasi biasanya antara 550 sampai dengan 600 (paper-based) atau 213 sampai dengan 250 (computer-based), tergantung dari persyaratan masing-masing universitas dan jenjang yang akan diambil. Nilai TOEFL international ini hanya bisa didapat melalui tes resmi yang dilaksanakan oleh The ETS (The Educational Testing Service) yang mempunyai beberapa cabang diseluruh dunia.
Di Indonesia, ETS ini berkantor (sekaligus tempat tes diselenggarakan) di Menara Imperium, Lt. 28, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta. Selain tes TOEFL, The ETS juga menyelenggarakan tes GMAT dan GRE. Nilai GRE biasanya diminta sebagai persyaratan untuk melamar program doktoral, sedangkan GMAT biasanya diminta untuk program studi manajemen dan bisnis. Untuk tahun 2001 biaya penyelenggaraan tes TOEFL adalah sebesar US$110 (termasuk TWE). Sistem tes yang dilaksanakan adalah tes didepan komputer (paperless) dan hasilnya bisa langsung diketahui selesai tes. Tetapi hasil dalam bentuk dokumen tertulis baru bisa didapat atau dikirimkan oleh The ETS ke universitas yang dituju dua minggu kemudian. TWE atau Test of Written English pada saat ini umum diminta sebagai salah satu syarat melamar keprogram pasca sarjana di Amerika.

Tes ini menunjukkan kemampuan menulis dalam bahasa Inggris yang topiknya ditentukan oleh komputer tempat
pelaksanaan ujian. Sesuai dengan persyaratan dari hampir semua universitas di AS, hasil dari TOEFL seorang pelamar harus dikirim langsung oleh ETS ke alamat universitas, yang berarti bahwa pihak universitas tidak akan mengakui copy hasil TOEFL yang dikirimkan langsung oleh pelamar. Proses ini memang agak memakan biaya karena pelamar harus membayar biaya pos (biasanya pos kilat) dari Jakarta ke ETS untuk permohonan pengiriman hasil sekaligus memberikan money order ke ETS untuk biaya pengiriman hasil dari ETS ke universitas-universitas yang dilamar. Perlu diperhatikan bahwa hasil TOEFL berlaku selama dua tahun sejak test diambil.

Selain kedua persyaratan utama di atas, ada persyaratan lain yang tidak lazim di Indonesia tetapi sangat menentukan diterima tidaknya calon mahasiswa di sebuah universitas di AS yaitu surat referensi. Biasanya para pelamar disyaratkan melampirkan minimal tiga surat referensi dalam bahasa Inggris dari pihak-pihak yang dianggap mengetahui benar kemampuan akademis atau kemampuan bekerja si pelamar. Untuk mendapatkan surat referensi yang dapat meyakinkan pihak universitas, pelamar dari Indonesia maupun pemberi surat referensinya harus memperhatikan dua hal, kredibilitas pemberi referensi serta keeratan hubungan antara pemberi dan penerima referensi. Kredibilitas pemberi referensi ditunjukkan lewat posisi akademisnya, misalnya rektor, dekan, ketua jurusan, dosen pembimbing skripsi. Akan lebih baik lagi kalau pemberi referensi pernah mengenyam pendidikan di AS atau bahkan di universitas yang sama dengan universitas yang dilamar. Kondisi-kondisi di atas penting karena pihak universitas yang dilamar ingin mengetahui benar prestasi akademis si pelamar waktu di Indonesia dan kemungkinan kesuksesannya dalam sistem pendidikan di AS. Keeratan hubungan antara pemberi referensi dengan pelamar juga penting karena pihak universitas juga ingin mengetahui kemampuan spesifik dari si pelamar, terutama dalam bekerja, berorganisasi, ataupun penelitian. Untuk pihak universitas, suatu surat referensi akan sangat bermakna kalau pemberi referensi tahu persis kelebihan si pelamar dalam melakukan sesuatu. Misalnya, pemberi referensi menyatakan bahwa si pelamar sangat ahli dalam bahasa program komputer C++, atau si pelamar sangat berpengalaman dalam melakukan analisa perekonomian daerah dengan metode ekonometri dan sebagainya.
Di luar syarat-syarat yang telah dijelaskan di atas beberapa program master meminta test tambahan seperti GMAT (Graduate Management Admission Test) untuk program MBA, LSAT (Law Scholastic Apptitude Test) untuk master of law. Ada baiknya pula untuk program-program master lainnya, di luar bisnis dan hukum, pelamar mengambil test GRE (Gradute Record Examination) general. Hasil test yang bagus akan sangat menolong pelamar dalam berkompetisi dengan pelamar-pelamar lain yang kurang lebih berkualifikasi sama. Di universitas-universitas AS, umumnya hasil GRE digunakan sebagai pertimbangan bagi pelamar yang membutuhkan financial aid dalam bentuk teaching assistanship dan research assistanship. Semua jenis test tersebut diselenggarakan juga oleh ETS dan hasilnya berlaku untuk jangka waktu lima tahun. Perhatikan baik-baik petunjuk penerimaan mahasiswa dari program atau universitas yang hendak dilamar mengenai persyaratan test-test tambahan tersebut.
Beberapa program master juga meminta para pelamarnya untuk menulis statement of purpose yang isinya lebih untuk mengetahui motivasi si pelamar, bidang yang diminati, dan kenapa memilih program master yang bersangkutan. Persyaratan terakhir yang tentu tidak boleh dilupakan pelamar, terutama karyasiswa Indonesia, adalah surat keterangan sponsor yang menyatakan bahwa sponsor akan menanggung si karyasiswa selama masa studinya, baik untuk uang sekolah maupun biaya hidupnya. Surat tersebut nantinya akan dipakai dalam urusan keuangan antara karyasiswa dengan universitas. Besarnya tuition dan fees di universitas-universitas AS sangat bervariasi dimana perguruan tinggi swasta umumnya mempunyai tuition dan fees lebih mahal daripada universitas negeri. Salah satu kelompok perguruan tinggi yang mempunyai tuition dan fees tergolong paling tinggi di AS adalah Ivy League yang terdiri dari universitas-universitas antara lain Cornell, Harvard, Columbia, Princeton.

Di antara universitas negeri, yang tergolong mempunyai tuition dan fees cukup tinggi adalah University of California yang terdapat di beberapa kota di negara bagian California. Faktor lokasi juga berpengaruh terhadap besarnya tuition dan fees. Universitasuniversitas di pantai barat dan pantai timur AS umumnya mempunyai tuition and fees lebih tinggi daripada yang terletak di tengah (Midwest) dan di selatan. Universitas-universitas dengan tuition dan fees terendah umumnya adalah universitas yang relatif kecil yang dimiliki oleh pemerintah negara bagian. Sebagai contoh, negara bagian Illinois mempunyai beberapa universitas negeri. Yang terbesar dan juga termahal tuition dan feesnya adalah University of Illinois at Urbana-Champaign dan University of Illinois at Chicago. Yang lebih kecil dengan tuition dan fees lebih rendah adalah Northern Illinois University, Southern Illinois University, dan Illinois State University.
Pada tahun 2001, besarnya tuition dan fees program master biasa (bukan program eksekutif) di University of Illinois adalah sekitar 4,000 dollar per semester (fall dan spring) serta sekitar 1600 dollar untuk summer. Karena Illinois adalah universitas negeri yang terletak di midwest, maka dapatlah diperkirakan berapa besarnya tuition dan fees di wilayah-wilayah lain atau di universitas swasta.

Jumlah kredit minimal yang diperlukan untuk mencapai gelar master bervariasi antar universitas dan antar program. Umumnya, program master yang paling cepat (satu tahun) mensyaratkan pesertanya untuk mengambil kuliah minimal 30 – 35 kredit tanpa master thesis. Program master dengan thesis umumnya mensyaratkan minimal 35 – 40 kredit ditambah 1.5 – 2 kredit untuk thesis. Umumnya program master ini bisa diselesaikan dalam dua tahun, atau dengan memakai patokan mahasiswa Indonesia bisa diselesaikan dalam 2.5 – 3 tahun. Program master dengan kredit terbanyak mungkin adalah MBA (Master of Business Administration) yang mensyaratkan pesertanya untuk menyelesaikan minimal 60 – 65 kredit, tanpa master thesis. Kebanyakan kuliah diambil selama semester fall dan spring, sedangkan selama summer hanya beberapa kelas yang ditawarkan kepada mahasiswa.
Sebagian besar mahasiswa umumnya memanfaatkan summer untuk melakukan studi mandiri atau independent study sebanyak empat kredit atau melakukan internship (semacam praktek kerja atau magang) dengan persetujuan pihak pembimbing akademis dan universitas. Internship ini juga bernilai empat kredit. Seperti sudah disinggung di atas, program master ada yang mensyaratkan pesertanya untuk menulis karya akhir dan ada yang
tidak. Untuk program master yang tidak mensyaratkan karya akhir, maka kelulusan ditentukan oleh GPA (Grade Point Average) atau IPK yang berada di atas angka minimum (biasanya 3.0 dari skala 4.0). Selain itu biasanya juga diperhatikan bagaimana GPA untuk pelajaran-pelajaran wajib (core courses) dan GPA untuk pelajaranpelajaran spesialisasi (specialization courses). Untuk program master yang mensyaratkan karya akhir, mahasiswa bisa memilih antara membuat Master thesis atau Master project. Master thesis biasanya lebih condong pada pendekatan metodologis dan teoritis dalam membahas suatu masalah, dan menurut peraturan, Master thesis harus dibuat mengikuti format-format yang telah ditetapkan graduate college, untuk kemudian thesis tersebut dimasukkan dalam koleksi perpustakaan universitas. Master project biasanya mencakup aplikasi suatu pendekatan terhadap suatu masalah yang nyata di lapangan, dan berbeda dengan Master thesis, Master project tidak harus dibuat dalam format yang ditetapkan Graduate College dan tidak akan menjadi koleksi perpustakaan. Ujian akhir dari Master thesis merupakan ujian lisan yang melibatkan pembimbing tesis sebagai ketua tim penguji ditambah satu atau dua pengajar lain sebagai anggota. Ujian ini bersifat formal dan harus sepengetahuan Graduate College. Untuk Master project, ujian bersifat informal dalam pengertian tidak sepengetahuan Graduate College. Ujiannya biasanya dipimpin pembimbing project dengan satu pengajar lain sebagai anggota.
Beberapa universitas menawarkan program master yang cukup unik yaitu double degree dimana seorang mahasiswa bisa mendapatkan dua gelar master yang berlainan tanpa menghabiskan waktu yang terlalu lama. Pendaftaran untuk double degree ini bisa dilakukan pada saat aplikasi awal atau setelah kuliah berjalan satu tahun. Strategi yang biasa diambil adalah mengambil mata kuliah wajib program master utama, sedangkan jatah mata kuliah pilihan dipakai untuk mata kuliah wajib program master tambahan. Sisanya dipakai untuk mata kuliah spesialisasi yang cocok untuk kedua program master tersebut. Beberapa contoh double degree master adalah master akuntansi dengan Sistem informasi, MBA dengan Master of Civil Engineering (khusus untuk construction management), Master planning dengan arsitek.
Persyaratan untuk masuk program doktor pada umumnya sama dengan program master, hanya di sini test GRE general biasanya merupakan suatu keharusan disamping skor TOEFL yang umumnya juga lebih tinggi (580 – 600). Perkembangan terakhir di AS menunjukkan bahwa makin sulit bagi seorang calon mahasiswa dari Indonesia yang baru bergelar sarjana, untuk diterima dalam program doktor secara langsung. Umumnya, universitas-universitas di AS mensyaratkan calon dari Indonesia untuk mengambil dulu program master, biasanya master kombinasi seperti dijelaskan di atas, baru kemudian setelah lulus master boleh mengajukan lamaran baru untuk program doktor. Bagi mahasiswa yang masuk program doktor langsung setelah menyelesaikan masternya, persyaratan seperti TOEFL dan GRE tidak diperlukan lagi. Yang harus disertakan dengan formulir aplikasi adalah transcript master, tiga surat referensi baru dari pengajar-pengajar di universitas tersebut, dan statement of purpose. Statement of purpose untuk program doktor sebaiknya sudah memberikan bayangan cakupan penelitian yang akan dilakukan selama program doktor atau paling tidak sudah memberikan gambaran bidang-bidang apa saja yang ingin diteliti. Supaya proses penerimaan lebih lancar, cantumkan bidang-bidang penelitian yang memang menjadi bidang penelitian utama profesor-profesor yang ada di program yang sedang dilamar. Selain syarat-syarat di atas, jangan lupa lampirkan pula surat keterangan sponsor yang baru untuk urusan keuangan.
Total kredit minimal untuk mencapai gelar doktor adalah 96 kredit dimana 32 di antaranya merupakan kuliah tingkat master, 32 kredit untuk kuliah-kuliah program doktor, dan 32 lagi untuk disertasi doktor. Apabila seorang mahasiswa masuk program doktor setelah menyelesaikan masternya, maka ia cukup menyelesaikan 64 kredit. Jangka waktu penyelesaian program doktor umumnya 3-4 tahun untuk mahasiswa yang masuk dengan gelar master, atau 6-7 tahun untuk mahasiswa yang masuk dengan gelar Bachelor atau sarjana. Setiap universitas biasanya mempunyai batas waktu maksimum seseorang bisa menyelesaikan program doktor, umumnya 8 tahun sejak pertama kali diterima sebagai mahasiswa program doktor. Batas waktu tersebut bisa diperpanjang dengan menjadi mahasiswa off-campus dimana si mahasiswa tetap tercatat sebagai mahasiswa program doktor di universitas tersebut, tetapi dia tidak perlu membayar tuition dan fees ataupun mengambil kuliah. Dengan sistem off-campus atau sistem cuti tersebut, si mahasiswa bisa tetap mengerjakan disertasinya di mana dia berada dan apabila siap untuk ujian akhir, dia harus mendaftar kembali di universitasnya sebagai bagian persyaratan ujian akhir.

Berbeda dengan program master, program doktor mempunyai beberapa tahap evaluasi sebelum mahasiswa berhak menyandang gelar doktor. Sebagian besar program doktor mensyaratkan pesertanya untuk lulus ujian kualifikasi (qualifying exam) yang biasanya harus diambil setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh kuliah program doktornya. Tujuan dari ujian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa akan dasar-dasar teori ilmu yang sedang didalami sekaligus pemahaman metodologi yang kerap dipakai dalam disiplin ilmu tersebut. Selain itu diuji pula dasar-dasar teori dari spesialisasi mahasiswa yang kemungkinan besar akan menjadi topik disertasinya. Pada ujian ini, mahasiswa diminta untuk membentuk komite penguji yang disahkan universitas, terdiri dari satu ketua dan dua penguji yang umumnya berasal dari departemen dimana si mahasiswa sedang menyelesaikan studinya. Untuk kesinambungan studi, disarankan untuk memilih ketua komite penguji yang merupakan calon pembimbing disertasi. Format dari ujian klasifikasi tidak ada yang baku. Ada yang mengharuskan mahasiswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara tertulis dari tiga penguji selama tiga hari dalam seminggu, kemudian minggu berikutnya dilakukan ujian lisan membahas jawaban-jawaban si mahasiswa. Ada juga yang mengharuskan mahasiswa menulis sebuah paper berbentuk literature review (studi kepustakaan) mengenai teori atau metodologi yang biasa dipakai dalam disiplin ilmunya. Paper atau makalah tersebut kemudian dipertahankan di depan tim penguji. Format lainnya adalah ujian tertulis menjawab pertanyaan tiga penguji tanpa dilakukan ujian lisan sesudahnya. Apabila mahasiswa tidak lulus pada ujian klasifikasi kesempatan pertama, maka diberikan kesempatan mengulang sebanyak dua kali. Apabila tidak lulus juga, maka mahasiswa dinyatakan drop-out dari program doktor dan hanya akan bergelar Master.
Apabila lulus ujian klasifikasi, mahasiswa yang sekarang bergelar kandidat doktor diwajibkan untuk membuat proposal dari disertasinya sekaligus memilih profesor yang akan menjadi pembimbing utamanya. Batas waktu diselesaikannya proposal dari sejak lulus ujian klasifikasi umumnya enam bulan sampai satu tahun. Proposal tersebut kemudian harus dipertahankan di depan komite penguji yang minimal terdiri dari tiga profesor, minimal dua dari departemen yang bersangkutan dan satu dari luar departemen atau luar universitas. Ketua komite adalah pembimbing utama. Pada sebagian besar program atau universitas, proses mempertahankan proposal disertasi ini biasa disebut preliminary exam. Apabila proposal bisa diterima komite berikut perbaikan-perbaikannya, maka tugas mahasiswa adalah menyelesaikan penelitian dan penulisan disertasinya. Pada kondisi ini, si mahasiswa sering disebut sebagai ABD (All But Dissertation). Disertasi doktor pada intinya adalah penelitian mandiri dari seorang calon doktor dengan menekankan pada orisinalitas ide dan mampu memberikan kontribusi yang berarti
bagi ilmu pengetahuan. Kontribusi di sini bisa berupa penemuan teori atau metodologi baru, pengembangan teori atau metodologi yang ada, atau aplikasi dari teori atau metodologi yang ada pada kasus atau tempat yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ujian akhir dari keseluruhan program doktor atau biasa disebut final defense merupakan ujian lisan mengenai disertasi yang ditulis di depan komite penguji yang umumnya sama dengan komite waktu preliminary exam. Setelah lulus, sama seperti Master thesis, mahasiswa harus menyesuaikan format disertasinya dengan ketentuan dari Graduate College. Disertasi tersebut kemudian akan menjadi koleksi universitas, sedangkan abstraknya dibuat dalam bentuk mikrofilm yang kemudian bisa diakses secara internasional. Petunjuk mengenai format Master thesis dan Doctoral Dissertation terdapat pada buku petunjuk pembuatan thesis yang dikeluarkan pihak Graduate College.

Pada beberapa universitas di Amerika Serikat, seorang mahasiswa yang sudah berstatus ABD atau kandidat doctor tetapi akhirnya tidak menyelesaikan disertasinya atau memilih untuk meninggalkan studi program doktoralnya tersebut mendapatkan gelar M.Phil (Master of Philosophy). Dengan penjelasan di atas, bisa disimpulkan kalau M.Phil sebenarnya setingkat lebih tinggi dari master biasa (MA atau Msc) yang dihasilkan melalui program master. Akan tetapi akreditasi pendidikan luar negeri yang dilakukan direktorat jendral pendidikan tinggi belum mengenal gelar tersebut, dan sebagai akibatnya seseorang dengan gelar M.Phil akan disetarakan dengan yang baru lulus dari master program.