Wednesday, January 25, 2006

Study to India


India adalah negara besar ketujuh dan mempunyai penduduk nomor dua terbanyak di dunia. India berada di Asia Selatan, dikellilingi oleh Pakistan, Afghanistan, China, Bhutan, Myanmar dan Bangladesh. Sedangkan batas lautnya terdiri dari Samudera Hindia, Laut Arabia dan Teluk Bengala.
Daratan India terbagi atas tiga macam, yakni daerah geografis, daerah pegunungan Himalaya, dan daratan rendah, yang dibentuk oleh sungai Indus-Gangga-Brahmaputra. Dan disebelah selatan terdapat semenanjung daratan tinggi Dekkan. Indonesia sendiri diartikan sebagai indo (India), sia (kepulauan) = kepualan-kepulauan India


India mempunyai beberapa macam aliran sungai. Yaitu, sungai yang bersumber di pegunungan Himalaya seperti sungai Gangga dan Brahmaputra yang bersumberkan salju mencair. Dan sungai-sungai yang terdapat di semenanjung seperti sungai Godavari, Krishna dana Mahanadi, dan sungai yang berada di daerah pesisir.

India kaya dengan berbagai macam flora dan fauna seperti di negara lainnya. Dan ada juga yang khusus yang tidak terdapat di negara lain.

Iklim dan cuaca pada setiap wilayah di India berbeda-beda. Di daerah pesisir mempunyai iklim dan cuaca yang seragam sepanjang tahun layaknya di Indonesia. Meskipun demikian ada beberapa wilayah di India yang mempunyai iklim dan cuaca yang nyaman, seperti kota-kota di wilayah utara dan Bangalore di sebelah selatan. Selain daripada wilayah tersebut, hampir semua daerah akan terasa sangat panas pada musim panas dan sangat dingin di musim dingin.

Secara umum, iklim dan cuaca di India bisa dibagi sebagai berikut :
1. Bulan Maret sampai dengan Juni adalah musim panas
2. Bulan Juli sampai dengan Oktober adalah musim hujan
3. Bulan November sampai dengan Februari adalah musim dingin

Dalam bidang pertanian, berbagai hasil pertanian diproduksi setiap tahunnya dan hal ini memberikan surplus produksi pangan. Industri perternakan dan perikanan juga berkembang dengan baik. Untuk saat ini, India telah mengembangkan areal perindustrian yang cukup bagus. Sebagai hasilnya, India saat ini termasuk dalam lima besar Negara industri di dunia. India telah berhasil memproduksi berbagai macam hasil industri dan barang kebutuhan pokok. Selain itu, India juga telah berhasil dalam usahanya untuk mengembangkan riset dalam bidang sains dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berhasilnya India dalam memanfaatkan tenaga nuklir demi perdamaian. Begitu juga halnya dengan riset di bidang ruang angkasa dan satelit. Riset di bidang teknologi komunikasi serta dalam bidang bioteknologi. India juga merupakan negara terbesar ketiga dalam penyediaan sumber daya manusia dalam bidang sains dan teknologi. Beberapa ilmuwan besar India, seperti peraih penghargaan Nobel C.V Raman, Homi Baba, J.C Bose, Satyen Bose, Hargovind Khorana, S.Chandrasekhar dan beberapa tahun yang lalu Amartya Sen (peraih hadiah Nobel dalam bidang ekonomi), telah berhasil mendapatkan penghargaan baik di India maupun di luar.

Dalam sejarahnya, India merupakan daerah yang mempunyai berbagai macam kebudayaan yang kontinu selama 5000 tahun. Kebudayaan di lembah Indus (3000 SM s/d 1500 M) telah diikuti dengan zaman Vedic, yang berbahasakan Sansekerta, (1500 SM s/d 500 SM). Kerajaan pertama di India, Kerajayaan Maurya, dimulai oleh Chandragupta Maurya (274 – 237 SM). Kerajaan-kerajaan setelah raja Asoka dipimpin oleh raja-raja seperti Gupta, Pratihara, Pala, Chalukya, Chola dan dinasti keluarga Pandya. Keadaan ini diikuti oleh zaman kekuasaan Islam pada sekitar abad ke-9 M dan diikuti dengan kedatangan bangsa Eropa, terutama bangsa Inggris, pada abad ke-17 M.

Pada tanggal 15 Agustus 1947, India memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Sebagai negara yang merdeka, India mengambil sistem parlementer sebagai sarana pemerintahan dengan beberapa negara bagian dan memproklamirkan diri sebagai Negara Republik Demokratik.

India dibagi menjadi 27 negara bagian dan 7 wilayah kesatuan. Negara-negara bagian tersebut mempunyai kekuasaan otonomi sendiri yang cukup luas. Sedangkan wilayah-wilayah kesatuan dipimpin langsung oleh Presiden melalui kepala pemerintahan yang ditunjuk. Pada tingkat desa, India mempunyai sistem pemerintahan yang dikenal dengan Panchayati Raj dimana hal ini adalah satu sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan independen bagi satu daerah untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan program kerja dalam tingkat wilayah atau distrik, blok dan desa. Semua orang dewasa mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam politik.

Bendera nasional India berbentuk horizontal dan mempunyai tiga warna. Kuning tua di bagian atas, putih di tengah dan hijau tua di bagian bawah. Dan semuanya dalam ukuran yang sama pula. Tepat di bagian tengah bendera, di atas warna putih, terdapat satu gambar roda, gambar yang terdapat pada abakus di segel Singa Sarnath Raja Asoka.

Lagu Jana-Gana-Mana, yang dikarang oleh seorang komposer besar Rabindranath Tagore, ditetapkan oleh Dewan Konstituante sebagai lagu nasional India pada tanggal 24 Januari 1950. Bahasa Hindi adalah bahasa resmi pemerintahan. Kemudian bahasa Inggris dijadikan bahasa kedua yang juga dipakai sebagai bahasa penghubung atau bahasa administratif pemerintahan. Selain itu ada sekitar 16 bahasa lainnya selain Hindi dan Inggris yang ditetapkan di dalam undang-undang sebagai bahasa resmi yang boleh dipakai dalam pelaksanaan pemerintahan di negara-negara bagian.

India mempunyai masyarakat dan budaya yang beragam yang tersebar di seluruh pelosok negeri, tetapi mempunyai hubungan yang seimbang dan harmonis antara satu dan yang lain. Sedangkan sikap-sikap masyarakat yang muncul, merupakan cerminan dari agama, kepercayaan dan adat istiadat. Atau dari pengaruh politik dan transfomasi media elektronik.

India adalah sebuah negara sekuler. Penganut agama Hindu dalah kelompok terbesar yang diikuti oleh penganut agama Islam, Kristen, sikh, Budha, Jain dan Parsi. 70 persen dari seluruh penduduk India tinggal di daerah pedesaan dengan bergantung pada pertanian atau agro bisnis kecil. Dengan semakin besarnya daerah-daerah pusat industri dan daerah perkotaan, muncullah kemudian kelas-kelas sosial baru dalam masyarakat, kelas menengah dan kelas pekerja, yang mempunyai susunan sosial dan budaya yang berbeda dan plural.

Dalam bidang seni, terutama dalam bidang seni pahat, arsitektur dan seni lukis, India mempunyai sejarah yang sangat kaya. Arsitektur di Goa Ajanta dan lukisan di dinding Goa Ajanta dan Ellora, candi Khajuraho, seni lukis Mughal dan Rajasthan dan Taj Mahal adalah beberapa contoh dari peninggalan kebudayaan di India. Sejarah dalam bidang seni tari, musik dan drama juga tak kalah eloknya. Tarian-tarian klasik seperti Bharatnatyam, Kathakali, Kathak dan Manmipuri.

Seni kerajinan tangan dan tekstil juga sesuatu yang sangat terkenal sejak dulu. Hasil karya seni ini juga merupakan sarana penyebaran mitos, legenda dan hal-hal yang lain yang merupakan ciri khusus bagi suatu wilayah. Contoh terkenal dari hasil karya seni ini antara lain adalah bordir khas Benggala dan kain sutra dari Varanasi.

Tradisi literatur India terdiri dari peninggalan karya sastra dari bahasa Sansekerta, Prakrit dan Pali. Samhita dan Upanishads adalah dua contoh karya sastra yang berisi tentang sosiologi, filosofi dan agama. Peninggalan tulisan-tulisan ilmiah dalam bidang kedokteran, sains, matematika dan lainnya juga tak kalah majunya. Contoh yang paling utama dalam bidang literatur adalah dua epos besar, Mahabarata dan Ramayana, yang juga begitu terkenal di Indonesia. Bahasa-bahasa yang timbul dari bahasa Sansekerta, seperti bahasa Benggali, Gujarati, Hindi, Marathi juga mempunyai sumbangan yang tak kalah besarnya dalam bidang literatur pada zaman pertengahan. Selain itu, bahasa-bahasa yang muncul dan berkembang dari keluarga bahasa Dravidia, seperti Tamil, Telugu, Kannada dan Malayalam, juga mempunyai sumbangan yang tak kalah pentingnya terhadap karya sastra zaman pertengahan seperti kural, Kawiraja, Ramacarita, Mahabarata versi Nannaya.

Banyak dari cerita-cerita fiksi kuno di India berisi tentang cerita rakyat yang telah diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Hal ini merupakan cerminan dari mitos, legenda, cerita petualangan, anekdot dan lelucon yang kesemuanya itu tak lain merupakan sarana untuk mendidik moral masyarakat. Selain itu juga masih banyak lagi karya sastra yang lain yang dihasilkan pada zaman keemasan Islam di India yang kebanyakan berisi tentang cerita keluarga saja, sejarah, sistem hukum dan filsafat mistis.

Dengan diperkenalkannya sistem pendidikan ala Barat di India sejak abad ke-19, banyak orang India yang menulis dalam bahasa Inggris. Karya-karya mereka mencakup berbagai bidang ilmu seperti cerita fiksi, puisi, filsafat, sosiologi, sejarah, drama, biografi dan seni murni.

Beberapa Hal Penting Untuk Diketahui Bagi Pelajar Asing Tentang Masyarakat India.

Mayarakat Umum
Kebanyakan masyarakat India pada umumnya adalah ramah dan santai. Banyak dari mereka yang berani memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum diminta untuk bicara. Di bis dan kereta api, terkadang bisa dijumpai orang yang mudah diajak bicara. Akan tetapi, di daerah perkotaan dan kota-kota kecil kebanyakan dari mereka lebih sibuk dengan diri mereka sendiri.

Wanita India
Secara umum wanita India hidup dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang konservatif sehingga adalah sesuatu yang sulit bagi mereka untuk memulai pembicaraan dengan orang asing. Seorang pelajar bahkan mungkin akan menemukan bahwa ketika ia mengunjungi satu keluarga India, orang-orang wanita dalam keluarga tersebut akan menghindarkan diri untuk berbicara secara langsung dengannya. Hal ini janganlah dianggap sebagai ketidak ramahan. Mereka juga akan bersikap sama meskipun terhadap orang India yang belum mereka kenal. Namun demikian kaum wanita yang telah menerima pendidikan akan bersikap lain dan banyak dari mereka yang telah menunjukkan bukti kemajuan pendidikan pada beberapa dasawarsa belakangan ini. Mereka akan berani untuk berbicara langsung apabila mereka dikenalkan, akan tetapi tak semua dari mereka bersikap begitu bahkan dikalangan kaum wanita modern sekalipun, mereka terkadang bersikap konservatif dalam beberapa hal. Dia mungkin akan menolak dengan halus apabila dia diajak keluar untuk nonton film. Pacaran adalah sesuatu yang tidak umum di India.
Pakaian
Tidak terdapat satu keseragaman dalam pakaian, gaya berbusana bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain. Di daerah India bagian utara, para lelaki memakai semajam baju piyama yang longgar dan kurta atau baju lengan panjang/pendek, sedang di daerah India bagian selatan dan timur mereka memakai dhoti (sejenis sarung). Kebanyakan para wanita biasanya memakai sari, tapi dipakai dalam bermacam variasi bentuk baju dari satu tempat ke tempat lain. Untuk perkotaan banyak juga yang memakai pakaian yang biasa dipakai oleh wanita-wanita di negeri lain. Wanita Muslimah pada umumnya memakai gamis (pakaian muslimah bercadar layaknya wanita Arab).

Adat dan Kebiasaan
Di India, sebagaimana juga di tempat lain, ada beberapa adat dan kebiasaan dalam pergaulan sosial. Ketika orang saling bertemu mereka biasanya saling menyapa dengan kata “Namaste” dan Assalamu’alaikum (bagi orang Muslim), begitu juga ketika berpisah. Ini dilakukan sambil menempelkan kedua telapak tangan dan mengucapkan kedua kata diatas. Atau dengan bahasa Inggris seperti “Good Morning”, “Good Afternoon” dan “Good Evening”. Para wanita biasanya tidak berjabat tangan dengan lelaki baik Muslimah maupun tidak.

Dewan Penasehat Pelajar Internasional di universitas-universitas India biasanya mengadakan suatu acara kunjungan ke rumah-rumah penduduk. Hal ini adalah salah satu cara yang baik untuk bisa mengenal watak dan kebiasaan masyarakat.

Pendidikan Di India
Sejak zaman dahulu kala India telah menjadi tempat tujuan belajar. Ribuan tahun yang lalu banyak para sarjana besar yang mengajarkan ilmu pengetahuan melalui tulisan-tulisan. Berbagai macam bidang ilmu seperti filsafat, agama, kedokteran, sastra, drama dan seni, astrologi, matematika dan sosiologi diajarkan dan dipelajari. Dan berbagai hasil karya besar telah dihasilkan dari bermacam ilmu ini. Di bawah pengaruh ajaran Budha, pendidikan diperuntukkan bagi semua yang ingin belajar dan berbagai macam institusi pendidikan didirikan di daerah-daerah pusat keagamaan, seperti Nanlada, Vikramshila dan Takshashila (sekarang ada di Pakistan). Nanlada adalah salah satu pusat pendidikan yang paling penting dimana dia tumbuh dan berkembang mulai dari abad ke-5 M sampai abad ke-13 M. hal ini bisa dilihat bahwa pada saat itu terdapat lebih dari 10 ribu pelajar dan guru yang tinggal disitu, termasuk di dalamnya adalah orang-orang Cina, Sri Langka, Korea dan lain-lain.

Pada abad ke-11 M, orang-orang Islam mendirikan institusi pendidikan dasar, madrasah-madrasah, akademi dan bahkan universitas di kota-kota seperti Delhi, Lucknow dan Allahabad, dengan menggunakan bahasa Arab sebagai media belajar dan mengajar. Pada abad pertengahan, interaksi antara tradisi India dan tradisi Islam dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan seperti teologi, agama, filsafat, seni murni, seni lukis, arsitektur, matematika, kedokteran dan astronomi adalah sangat kuat.

Ketika orang-orang Inggris datang dan menjajah India, sistem pendidikan ala Barat juga mulai diperkenalkan melalui para misionoris-misionoris Eropa. Pada tahun 1817, Hindu College didirikan di Calcutta dan Elphinstone Institution didirikan di Bombai (Mumbai). Pada tahun 1857, tiga universitas didirikan di kota Calcutta, Madras dan Mumbai. Kemudian dengan didirikannya universitas-universitas ini, sistem pendidikan ala Barat berkembang secara berangsur-angsur di India. Sekarang, dengan 220 universitas dan ribuan akademi yang diafiliasikan dengannya, 365 sekolah teknik, lebih dari 100 buah sekolah kedokteran, beberapa institut pertanian dan masih banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan dan pusat-pusat riset yang lain dalam berbagai disiplin ilmu. India adalah salah satu negara yang mampu menyediakan sarana pendidikan tinggi yang berkualitas bagi rakyatnya dan juga bagi para sarjana dari berbagai negara di dunia.

Universitas-universitas dan institusi-institusi pendidikan tinggi serta pusat-pusat penelitian di India, sekarang ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi pemerataan ilmu pengetahuan dan penyelidikan dalam bidang sains dan teknologi. Baik dalam bidang seni dan humaniti maupun ilmu-ilmu murni, ilmu-ilmu terapan seperti fisika terapan dan kimia terapan, matematika dan bidang teknologi. Universitas-universitas dan institusi-institusi pendidikan tinggi di India telah banyak membantu untuk merubah status India mejadi negara industri modern dan bertekhnologi maju. Keadaan ini telah menjadikan India sebagai negara panutan dan tempat pelatihan dari banyak negara-negara berkembang lainnya.

Semua ini didukung oleh kesiapan India di dalam mempersiapkan sarana pendidikan yang memadai bagi seluruh rakyatnya. Banyak didirikan pusat-pusat riset dan penelitian yang tidak hanya diperuntukkan bagi sarjana India saja, tetapi juga bagi sarjana-sarjana dari negara lain dengan jalan mengadakan kerjasama dan hubungan baik dengan mereka.

Sistem Pendidikan Tinggi di India
Sebagai pusat-pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, universitas-universitas dan institut-institut di India berfungsi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang independen. Bidang ilmu yang diajarkan juga sangat bervariasi, mulai dari ilmu sastra, ilmu agama, ilmu komputer hingga sampai pada penyelidikan tentang ruang angkasa.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang independen, universitas-universitas ini mempunyai beberapa bentuk yang berbeda. Ada diantaranya yang mempunyai satu struktur pendidikan federal dimana di dalam satu universitas terdapat beberapa fakultas (colleges) dan beberapa jurusan (university department) yang diafiliasikan dengan universitas induk. Biasanya, di fakultas-fakultas (colleges) tersebut hanya memberikan pendidikan pada tingkat S-1 sedang jurusan-jurusan (university department) diperuntukkan bagi jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S-2, S-3 dan penelitian atau riset-riset yang lebih mendalam). Universitas semacam ini memberikan kriteria sendiri dalam usahanya untuk menjaring mahasiswa baru, dan memberikan ujian sendiri bagi para mahasiswa tingkat S-1 dan penganugerahan gelar kesarjanaan.

Selain itu ada juga universitas yang menyediakan sarana pendidikan tinggi pada semua tingkat (S-1, S-2 dan S-3) dari jurusan umum sampai dengan teknik dan kejuruan. Universitas semacam ini tidak mempunyai fakultas-fakultas (colleges) yang berafialiasi dengannya.

Kategori ketiga adalah univesitas-universitas dan institut-institut yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu teknik dan kejuruan pada tingkat S-1, S-2 dan S-3. Selain itu ada juga universitas-universitas ataupun institut-intitut yang hanya memberikan sarana untuk jenjang pendidikan tingkat S-2 dan S-3.

Di sisi lain ada beberapa institut yang menyediakan khusus studi agama Islam yang tidak berafiliasi dengan universitas negeri. Namun terdaftar dan diakui juga tingkat kesarjanaannya di negara-negara Asia Timur, Tengah, Selatan dan Tenggara bahkan luar Asia.

Sistem pendidikan yang berbeda, bermutu dan fleksibel seperti inilah yang telah membuat pendidikan tinggi di India mempunyai satu daya tarik yang kuat bagi para sarjana dan pelajar dari negara lain. Selain itu, biaya pendidikan di India bisa dikatakan relatif murah dan sangat murah apabila dibandingkan dengan biaya pendidikan di Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Hal ini dikarenakan pemerintah India memberikan subsidi yang besar dalam pendidikan. Dan menjadi kebijakan pemerintah pula menstadardkan biaya pendidikan dan buku-buku menjadi murah. Sehingga bagi mereka yang tidak mampu atau mampu sekalipun dapat bersekolah tinggi dan mendapatkan fasilitas yang murah dari kampusnya bahkan juga gratis.

Jurusan Ilmu dan Gelar Akademis yang Ditawarkan

Jenjang Pendidikan Tingkat S-1
Biasanya, pada tingkat S-1, lama masa belajar yang ditempuh adalah tiga tahun untuk bidang ilmu umum seperti bahasa dan sastra, ilmu-ilmu sosial, teologi, agama dan lain-lain. Para mahasiswa yang lulus ujian akhir akan mendapatkan gelar sarjana (S-1). Akan tetapi untuk ilmu-ilmu kejuruan seperti teknik, kedokteran dan farmasi, seorang mahasiswa harus menempuh empat sampai lima setengah tahun masa kuliah.

Jenjang Pendidikan Tingkat S-2 dan S-3
Untuk jurusan sastra, ilmu sosial dan kedokteran, lama pendidikan pada tingkat S-2 adalah dua tahun dengan diakhiri oleh penganugerahan gelar Master. kemudian untuk jurusan teknik dan teknologi hanya memerlukan waktu satu setengah tahun untuk mendapatkan gelar Master. Sedangkan untuk jenjang pendidikan tingkat S-3 memerlukan waktu tiga sampai lima tahun.

Akan tetapi, untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (B.Ed) seorang mahasiswa harus mempunyai gelar sarjana S-1 terlebih dahulu. Selain itu, beberapa universitas dan institut pendidikan tinggi juga memberikan gelar diploma untuk masa pendidikan yang lebih singkat dalam berbagai jurusan seperti teknik, pertanian dan ilmu computer.

Syarat-syarat pendaftaran
Untuk bisa mendapatkan tempat di jenjang pendidikan S-1 di perguruan tinggi di India, seorang pelajar harus sudah menyelesaikan 12 tahun masa pendidikan (dari SD, SMP sampai SMA). Yaitu dengan mendapatkan 60-70% dari total nilai dalam ujian akhir tahun di SMA, MAN dan SMK. Sama halnya India memiliki pendidikan dasar menempuh waktu 12 tahun masa belajar (10+2). Dan seorang murid akan memilih jurusan yang diminati mulai kelas 11, sebagaimana penjurusan yang terjadi di kelas 2 SMA di Indonesia. Untuk bisa belajar di jurusan-jurusan teknik, seorang calon mahasiswa harus memperoleh 75-80% dalam ujian akhir yang berisikan pelajaran-pelajaran seperti Fisika, Kimia, Biologi, Matematika dan bahasa Inggris. Akan tetapi, untuk mendapatkan tempat di jurusan yang lain, persyaratannya tidak terlalu rumit. Selain itu untuk bisa belajar di jenjang pendidikan tingkat S-1 untuk jurusan-jurusan teknik dan kejuruan, para pelajar asing bisa memperolehnya dengan berdasarkan kursi atau quota yang ditentukan seperti yang dijelaskan di dalam buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pihak universitas bersangkutan.

Pada dasarnya, universitas-universitas di India mempunyai kekuasaan yang mandiri dan bebas untuk membuat peraturan-peraturan yang berkenaan dengan kualifikasi penerimaan mahasiswa baru dari negara-negara lain. Persatuan Universitas India (Association of Indian Universities (AIU)) adalah satu badan yang telah didirikan untuk mengatur tentang syarat-syarat pendaftaran di universitas-universitas di India oleh mahasiswa-mahasiswa dari negara lain.

Seorang calon mahasiswa asing yang ingin belajar di India harus menyertakan sillabus pendidikan terakhir yang telah dijalaninya untuk bisa mendaftar. Karena pihak universitas tidak bisa secara langsung menerima seorang calon mahasiswa tanpa harus melihat dahulu sillabus terakhirnya dan menentukan kelayakan gelar yang telah diperolehnya di negara asal. Oleh Karena itu, seorang calon mahasiswa asing yang ingin belajar di India disarankan untuk terlebih dahulu menghubungi kedutaan India (perwakilan pemerintah) di negeri asalnya untuk memperoleh penjelasan akan kelayakan pendaftaran atau dengan mencocokkan gelar yang diperolehnya dengan buku petunjuk yang telah diterbitkan oleh AIU berjudul “Keselarasan Gelar Asing” (Equivalence of Foreign Degree) yang bisa diperoleh dari kedutaan India di negeri asal mahasiswa, atau meminta penjelasan dari :

Evaluation and Information Unit
Association of Indian Universities
AIU House, 16 Kotla Road, New Delhi – 110002 INDIA
'(91-11)3310059, 3312305, 3313390, 3323097, 3321429, 3712435

Evaluation and Information Unit (AIU) akan mengevaluasi kelayakan program akademis yang telah diselesaikan oleh seorang pelajar asing dengan syarat-syarat pendidikan tinggi di India.

Bahasa Pengantar
Sebagian besar universitas di India menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Akan tetapi ada sebagian universitas yang menggunakan bahasa Arab, Hindi atau bahasa-bahasa daerah yang lain sebagai bahasa pengantarnya. Untuk jenjang pendidikan tingkat S-2, bahasa Inggris adalah yang banyak digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa pengantar di semua jurusan sains, teknik dan kejuruan yang lain. Sebagian universitas terkadang juga memberikan persyaratan kepada mahasiswanya untuk mengambil satu program bahasa kedua, baik bahasa lokal atau bahasa asing lainnya.

Badan Kerjasama Kebudayaan India. (Indian Council for Cultural Realtion)

Badan kerjasama Kebudayaan India (ICCR) didirikan pada tahun 1951 dan telah berfungsi semenjak itu menjadi badan yang berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan India di luar negeri dan memperkenalkan kekayaan kebudayaan asing ke India. Oleh karena itulah badan ini telah menjadi sarana yang penting untuk pertukaran kebudayaan internasional.

ICCR juga mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya dalam bidang pendidikan bagi pelajar internasional di India. Ada sejumlah beasiswa yang disediakan bagi pelajar asing untuk belajar di perguruan-perguruan tinggi di India dan institusi-institusi pendidikan tinggi pemerintah lainnya. Penjelasan tentang beasiswa-beasiswa ini bisa dilihat pada halaman selanjutnya. Selain itu, beasiswa-beasiswa ini juga tersedia untuk para pelajar yang berkeinginan untuk belajar tentang musik dan seni tari klasik India, seni lukis dan seni pahat. Sebagai tambahannya perkemahan musim panas dan tur kebudayaan juga diadakan oleh badan ini bagi pelajar internasional untuk memperkenalkan kepada mereka kekayaan seni dan budaya India dan juga untuk memberi kesempatan bagi mereka untuk melakukan kontak antara satu dengan yang lain.

Program-program kebudayaan juga digelar oleh ICCR bagi pelajar internasional pada waktu-waktu tertentu. Keadaan ini bisa memungkinkan bagi mereka untuk memperkenalkan kebudayaan nasional atau daerah di negeri asal mereka dan juga untuk menjalin kerjasama dan penghargaan seni dan kebudayaan antar negara. ICCR juga menjalin kerjasama dengan Badan Penasehat Pelajar Internasional (International Students’ Advisor (ISA)) di universitas-universitas di India demi untuk membantu pelajar internasional dalam berbagai hal mulai dari penyelesaian proses pendaftaran, asrama tempat tinggal sampai kepada permasalahan-permasalahan darurat. ICCR mempunyai kantor pusat di New Delhi dan mempunyai delapan cabang yang tersebar di beberapa negara bagian di India.

Alamat kantor pusat ICCR di New Delhi adalah :
ICCR New Delhi
Azad Bhavan, Indraprastha Estate,
New Delhi – 110002, India
Phone : + (91-11) 3319309 / 9310
Telex : + (91-11) 61860 / 66004
Fax : + (91-11) 371 – 2639 / 8647

------*******----------
The peculiar evil of silencing the expression of an opinion is that it is robbing the human race, posterity as well as the existing generation, those who dissent from the opinion, still more than those who hold it. Freedom of speech and expression has been regarded an indispensable condition for the development of personality. It is the cornerstone of demoracy. The working of democratic institution requires the right of citizen to express his thoughts freely. Any arbitrary curtailment of this right is fatal to the spirit of democracy. It is only through the free expression of opinion that society can benefit. Truth can emerge only through a clash of opinion. No opinion should be suppressed. (Mill)
--------*****------------

Tolerance should be given to all religions that tolerate others, morality and health all persons are equally entitled to freedom of conscience and the right freely to profess, practice and propagate religion (Indian Constitution)
-----------******----------

PELAJAR ASING DENGAN BIAYA SENDIRI

Selain melalui program beasiswa yang ditawarkan oleh ICCR dan pemerintah India, seorang pelajar asing yang berkeinginan untuk belajar di India juga bisa membiayai kuliah dan semua keperluan hidup sendiri. Berikut ini ada beberapa fasilitas yang bisa diperoleh oleh seorang pelajar dan bidang-bidang studi apa saja yang bisa diambil.

Bidang Studi Umum
Seorang pelajar internasional yang datang ke India dengan biaya sendiri, bisa mendaftarkan diri secara langsung di berbagai perguruan tinggi di India untuk jenjang pendidikan tingkat S-1 dan S-2 dan M.Phil untuk bidang ilmu bahasa dan sastra, ilmu-ilmu sosial, sains, perdagangan, pendidikan, hukum dan lainnya. Selanjutnya setelah selesai S-2 atau M.Phil bisa langsung melanjutkan sendiri dalam jenjang Ph.D.

Bidang Seni
Pelajar asing yang ingin mempelajari tentang seni musik dan seni tari klasik India bisa mendaftarkan diri secara langsung di beberapa universitas dan pusat-pusat kebudayaan di India yang menyediakan jurusan-jurusan tersebut baik di jenjang pendidikan tingkat S-1 maupun S-2. Fasilitas untuk melakukan riset dalam bidang-bidang seni tersebut juga tersedia.

Untuk pendaftaran masuk di hampir seluruh universitas di India dalam bidang studi umum dan bidang studi seni, biasanya diadakan pada bulan Pebruari sampai akhir April dari tahun akademik yang akan dimulai.

Program Pendidikan Tingkat S-1 Dalam Bidang Ilmu Kedokteran

Pendaftaran secara langsung oleh pelajar internasional untuk jenjang S-1 di bidang kedokteran di institusi-institusi kedokteran umum di India adalah tidak diperbolehkan. Untuk pelajar asing dari negara-negara berkembang, dimana belum tersedia peralatan kedokteran yang memadai dan modern, ada sejumlah kursi atau quota yang disediakan bagi mereka untuk belajar di jurusan kedokteran umum atau gigi. Jumlah kursi/quota yang tersedia pun berbeda pula. Seorang pelajar yang menginginkan untuk belajar kedokteran tanpa harus melalui jalur ini diharuskan untuk melampirkan berkas pendaftarannya melalui perwakilan pemerintah India di negara setempat atau melalui perwakilan negaranya yang ada di India. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung kepada kedutaan India di Indonesia.

Penutupan pendaftaran adalah pada setiap akhir bulan Pebruari dari tahun akademis yang akan dimulai. Pelamar harus sudah menyelesaikan 12 tahun masa pendidikan dasar (SD-SMP-SMA atau setara dengannya). Selain itu seorang pelajar asing juga bisa mendaftarkan diri secara langsung di institusi-institusi kedokteran swasta yang berada di bawah naungan Badan Kedokteran India dengan konsekuensi untuk membayar biaya pendidikan yang lebih mahal.

Program Pendidikan Tingkat S-2 Dalam Bidang Kedokteran

Seorang pelajar asing yang ingin belajar kedokteran pada jenjang pendidikan tingkat S-2 dengan biaya sendiri hanya bisa mendaftarkan diri pada All India Institute of Medical Sciences, New Delhi dan Postgraduate Institute of Medical Education and Research, Candigarh. Seorang calon mahasiswa harus lulus ujian tulis yang dilaksanakan dua kali dalam setahun. Mereka juga diwajibkan untuk hadir dalam ujian tulis tersebut dan mambayar sendiri semua biaya ujian.

Mereka yang tertarik untuk mendaftarkan diri dengan mengikuti ujian masuk tersebut diharuskan untuk memasukkan lamarannya melalui perwakilan pemerintah India di Indonesia atau melalui perwakilan pemerintah Indonesia di India yang kemudian akan dimasukkan ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Dengan menggunakan lembar pendaftaran dari institusi-institusi yang diminati paling lambat 45 hari sebelum penutupan pemasukan berkas pendaftaran di institusi tersebut.

Surat pernyataan tidak keberatan (No Objection Certificate) atau kesehatan dari Kementerian Kesehatan India adalah wajib untuk bisa muncul di dalam ujian masuk tersebut.

Program Pendidikan Sarjana Farmasi (BPharm)

Pendaftaran di program sarjana farmasi tidak terbuka untuk semua mahasiswa asing dengan biaya sendiri. Namun begitu ada beberapa kursi yang disediakan bagi mahasiswa asing dari negara-negara berkembang. Calon mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri untuk program ini tanpa mengharapkan kursi yang telah disediakan, dianjurkan untuk memasukkan lamarannya ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Melalui perwakilan pemerintah India di Indonesia atau melalui perwakilan pemerintah Indonesia di India sebelum tanggal 28 Pebruari setiap tahunnya.

Seorang pendaftar harus sudah menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun (SD, SMP, SMA) dengan minimal lulus mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi atau Matematika (jurusan IPA) dalam ujian akhir SMA.

Program Pendidikan Tingkat S-1 dalam Bidang Teknik dan Teknologi

Pelajar asing tidak diperkenankan untuk mendaftarkan diri secara langsung untuk program S-1 bidang teknik dan teknologi di universitas-universitas negeri di India. Akan tetapi mereka memperkenankan untuk mendaftar diri langsung di institusi-institusi swasta.

Ada beberapa kursi yang disediakan untuk para mahasiswa asing dalm program S-1 dan diploma dalam bidang teknik dan teknologi untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar dengan biaya sendiri dari negara-negara berkembang.

Calon mahasiswa yang berminat untuk mendaftarkan diri tanpa mengharapkan untuk mendapat jatah kursi yang tersedia, diharuskan untuk memasukkan berkas pendaftarannya ke:
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Melalui perwakilan pemerintah India di negara setempat atau di Indonesia, sebelum tanggal 28 Pebruari setiap tahunnya. Hanya calon mahasiswa yang telah menyelesaikan 12 tahun pendidikan dasar dengan Fisika, Kimia dan Matematika (jurusan IPA) yang diperbolehkan untuk mendaftar.

Program Pendidikan Tingkat S-2 dan S-3 dalam Bidang Teknik dan Teknologi

Tidak disediakan jatah kursi bagi mahasiswa asing dengan biaya sendiri dalam bidang teknik dan teknologi di tingkat S-2 dan S-3. Mereka yang ingin mendaftar untuk jenjang ini diharuskan untuk memasukkan lamarannya ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Melalui perwakilan pemerintah India di Indonesia atau melalui perwakilan pemerintah Indonesia di India. Persyaratan yang diperlukan untuk melamar sebagai berikut :
. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai dalam bahasa Indonesia dan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
. Fotokopi paspor yang berlaku (empat lembar pertama)
. Fotokopi ijin tinggal (resident permit) di India atau visa pelajar bagi mereka yang telah berada di India.
. Data pribadi lengkap termasuk alamat koresponden.
. Surat keterangan tidak keberatan (No Objection Certificate) dari departemen pendidikan kementerian bidang pengembangan sumber daya manusia pemerintah India (Department of Education, Ministry of Human Resource Development, Shastri Bhavan, New Delhi, 110001)
. Sebagai tambahan, bagi mereka yang telah mendapatkan gelar kesarjanaannya di India dan ingin mendaftarkan diri untuk jenjang pendidikan S-2 atau S-3 diwajibkan untuk lulus GATE (Graduate Aptitude Test in Engineering).

Institut Teknologi India (Indian Institute of Technology (IIT))

Calon mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri untuk jenjang pendidikan tingkat S-1 di India Institute of Technology harus memenuhi kriteria-kriteria sebagi berikut :

A
Pendaftar harus sudah menyelesaikan 12 tahun masa pendidikan dasar dengan Kimia, Fisika dan Matematika (Jurusan IPA) pada ujian akhir kelas 12 di India, atau
Pendaftar harus sudah lulus ujian di negara asal (Indonesia) yang setara dengan ujian akhir sistem pendidikan 10+2 dengan Kimia, Fisika dan Matematika.

B
Seorang pendaftar harus mendapatkan nilai A paling tidak dua diantara tiga subjek, Kimia, Fisika dan Matematika, dan paling tidak nilai B dalam Matematika, dalam sistem penilaian lima huruf. Pendaftar harus memperoleh paling sedikit 80% dari rata-rata keseluruhan dengan paling sedikit 75% dari setiap mata pelajaran. Semua sistem penilaian selain sistem lima huruf akan dirubah menjadi sistem lima huruf untuk kelayakan pendaftaran. Untuk sistem semester pengambilan nilai rata-rata terakhir atas setiap mata pelajaran akan mengambil jumlah keseluruhan nilai pada semester awal dan semester akhir.

C
Pendaftar juga harus lulus mata pelajaran bahasa Inggris dalam ujian kelulusan dengan nilai minimum 60% atau nilai B dalam sistem penilaian lima huruf.

D
Pendaftar harus sudah melaksanakan tes SAT II dalam bahasa Inggris tulis, Matematika Level C, Fisika dan Kimia. Untuk tes bahasa Inggris, pendaftar juga bisa mengambil TOEFL sebagai penggantinya.


Program Pendidikan Professional (MBA, Hotel Manajemen)

Tidak disediakan jatah kursi bagi mahasiswa asing untuk program-program pendidikan professional seperti MBA, Hotel Manajemen, dsb. Calon mahasiswa asing bisa langsung mendaftarkan diri ke institusi-institusi bersangkutan dengan melihat kepada peraturan-peraturan yang berlaku disana. Lamaran yang sudah lengkap dengan dokumen yang diperlukan bisa langsung dikirim ke :
Student Cells, Room No. 1009, Ministry Of External Affairs, Akbar Bhavan, New Delhi 110021 INDIA

Selain itu, surat keterangan tidak keberatan (No Objection Certificate) dari departemen pendidikan, kementrian bidang pengembangan sumber daya manusia pemerintah India (Department of Education, Ministry of Human Recource Development, Shastri Bhavan, New Delhi 110001) juga diperlukan.